AJI Kota Bireuen Gelar Rapat Kerja, Perkuat Literasi dan Peningkatan Kompetensi Jurnalis

KABARACEH, BIREUEN: Dalam rangka persiapan berbagai agenda atau kegiatan organisasi ke depan, Pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bireuen, menggelar Rapat kerja (Raker) ke-3 di Pantai Kuala Raja, Bireuen, Sabtu (25/9/2021).

Dalam Raker tersebut lahir berbagai program kerja AJI Bireuen ke depan. Antara lain, AJI Bireuen akan merekrut anggota baru, menggelar pelatihan jurnalistik dan melaksanakan Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) untuk anggota AJI.

Read More

“Alhamdulillah, kurang lebihs setengah hari kita sudah melaksanakan Raker AJI Bireuen, diantara pengurus ada yang meminta UKJ dan rekrutmen anggota baru,”ungkap Ketua AJI Bireuen, Umaruddin yang akrab disapa Odi

Menurut Odi, rencana UKJ tersebut sudah masuk menjadi program Divisi Organisasi AJI Bireuen, sehingga pengurus akan berkomunikasi dengan pengurus AJI Nasional di Jakarta.

“Pertama, menyahuti permintaan untuk menggelar UKJ, kami akan berkomunikasi dengan AJI Nasional, kapan dan bagaimana mekanisme pelaksanaan. Apalagi masih pandemi COVID-19,” kata Odi.

Alasan peserta Raker meminta UKJ sebut Odi, karena AJI Bireuen belum pernah menggelar uji kompetensi. Selama ini lanjut dia, anggota AJI Bireuen mayoritas mengikuti UKJ di berbagai daerah di Aceh.

“Anggota kita sudah ada yang utama, madya dan muda. Mereka butuh upgrade, apalagi keberadaan jurnalis yang sudah mengikuti uji kompetensi dengan berbagai jenjang yang ada, kini sudah menjadi persyarat verifikasi media,” terangnya.

Sementara itu, terkait rekrutmen calon anggota AJI Bireuen yang baru, pihaknya akan melaksanakan pengumuman terbuka diawal Oktober mendatang. Calon jurnalis yang akan direkrut berasal dari Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya dan Bireuen.

“Kita sudah bicarakan tadi, agenda sudah dibuat. Selanjutnya akan akan buka pendaftaran anggota,” sebut Odi yang didampingi Sekretaris AJI Bireuen, Jalimin.

Selain itu, program AJI Bireuen juga menyentuh ranah advokasi untuk hak-hak jurnalis dalam mendapatkan informasi, sehingga tidak ada lagi kasus kriminalisasi terhadap jurnalis di sejumlah kabupaten di Aceh.

“Selain itu, ada usulan AJI Bireuen goes to campus, goes to school dan goes to pesantren dan dayah,” tambah Umaruddin.

Alasan mengikutsertakan pesantren dan dayah, karena Kabupaten Bireuen merupakan kota santri, sekaligus menggerakan dunia literasi terkait jurnalistik di era 4.0 yang semakin menberikan ruang terbuka kepada publik untuk mengenal dunia jurnalistik.

“InsyaAllah dengan kekompakan, keseriusan dan kerja keras semua pengurus dan anggota AJI Bireuen, semua program kerja ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan kita semua,” pungkas Umaruddin.(REL)

Related posts