Buka Kegiatan Pembekalan Pencegahan Pendangkalan Aqidah, Ini Kata Wali Kota Sabang

Walikota Sabang, Tgk. Nazaruddin, S.I.Kom membuka secara resmi kegiatan Pembekalan Pencegahan Pendangkalan Aqidah-I Tahun 2022 MPU Aceh, yang diselenggarakan di Aula Kantor Walikota Sabang, Kamis (24/2/2022)

KABARACEH, SABANG: Rusaknya generasi muda saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan masa-masa lalu. Jika dimasa lalu otak anak-anak dan remaja rusak akibat kecelakaan, di zaman ini otak anak-anak rusak akibat teknologi.

Hal tersebut diutarakan oleh Walikota Sabang Tgk. Nazaruddin, S.I.Kom saat membuka kegiatan Pembekalan Pencegahan Pendangkalan Aqidah – I Tahun 2022 Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, yang diselenggarakan di Aula Kantor Walikota Sabang, Kamis (24/2/2022).

“Saya pikir kalau anak-anak kita dulu rusak otaknya karena ketabrak mobil, ketabrak motor. Tapi sekarang rusak otak anak kita didalam kamar mandi, dalam kamar tidur, bermain game online,” sebut Walikota Sabang yang akrab disapa Tgk. Agam.

Menurut Tgk. Agam banyak tantangan di Kota Sabang dalam hal membentengi aqidah umat Islam, mengingat Sabang sebagai daerah pariwisata. Dalam kesempatan ini Tgk. Agam mengajak semua pihak untuk membangun Pariwisata Kota Sabang, namun soal keimanan jangan diganggu.

“Meunyo pakat meugon ta meungon, meunyo pakat meurakan ta meurakan. Tapi soal aqidah, ata kah kah keu kah, ata lon keu lon (kalau ajak berteman kita berteman, kalau ajak bersahabat kita bersahabat. Tapi soal aqidah, aqidah-mu untuk-mu, aqidah saya untuk saya -red),” tegas Tgk. Agam.

Tgk. Agam mengapresiasi MPU Aceh yang telah melaksanakan kegiatan pembekalan, pencegahan pendangkalan aqidah di Sabang. Menurutnya kegiatan seperti ini sejatinya bukan hanya tugas ulama saja, melainkan semua pihak mulai dari pemerintah dan masyarakat harus memberi perhatian bagi kelestarian Islam dan aqidah dalam dada generasi muda di Kota Sabang.

Pencegahan aqidah menurutnya tidak hanya dicegah door to door, akan tetapi juga dimulai dari dalam keluarga kita masing-masing.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini mari sama-sama kita jaga aqidah anak-anak kita. Rusak otak anak kita dengan teknologi canggih, termasuk handphone juga,” tutupnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali dalam sambutannya. Perkembangan dunia sekarang ini cukup pesat, terutama sekali perkembangan IT.

“Perkembangan dunia sekarang ini cukup luar biasa, maju dan berkembang cukup pesat diluar jangkauan manusia. Terutama sekali dalam perkembangan IT. Dengan perkembangan IT ini banyak hal yang membuat kita harus mengikuti perkembangan IT itu, dalam rangka menjaga aqidah kita termasuk perilaku kita dalam hidup berbangsa,” jelas Abu Faisal.

“Tentunya kegiatan yang dilakukan MPU Aceh ini dalam rangka menjaga aqidah kita. Aqidah bukan hanya dalam konteks menjaga seseorang dalam koridor ibadah kepada Allah SWT. Tapi aqidah juga menciptakan rasa cinta kita kepada negara ini,” tambahnya.

Dalam laporan panitia yang dibacakan langsung oleh Kabag. Kajian Strategis Risalah dan Persidangan Sekretariat MPU Aceh, Drs. Zulkarnaini, M.Pd disebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, memperkuat dan membekali tokoh ulama, masyarakat serta stakeholder terkait dengan berbagai masukan atas permasalahan pendangkalan aqidah.

“Memberikan solusi atas permasalahan tersebut berupa pencegahan dan pengentasannya. Diantara bahan tersebut adalah Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2015 tentang pembinaan dan perlindungan aqidah,” sebutnya.

Kegiatan yang berlangsung sehari ini, diikuti sebanyak 65 peserta yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas Islam, pimpinan dayah dan instansi terkait.(D.ril)

Related posts