Kehadiran Ustaz Hanan Attaki Dongkrak Popularitas Daerah

KABARACEH, BANDA ACEH: Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh sangat mendukung setiap penyelenggaraan Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE).

Pasalnya, hal ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang dikembangkan, dalam upaya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin, saat menyikapi antusiasme ribuan kawula muda saat acara sharing pengalaman bertajuk “Eksis di Masa Muda” bersama Ustaz Hanan Attaki dan Ustaz Amri Fatmi, yang digagas oleh Komunitas Akrab (Jalinan Anak Muda) dan Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh di Taman Sulthanah Safiatudin, Kota Banda Aceh, Sabtu malam, 21 Mei 2022.

“Aceh memiliki potensi yang besar dilirik wisatawan di sektor wisata berbasis religi. Oleh sebab itu, kami siap mendukung setiap kegiatan yang turut memberikan dampak besar terhadap industri pariwisata,” kata Jamaluddin, Minggu, 22 Mei 2022.

Menurut Jamaluddin, penyelenggaraan event-event wisata berbasis religi dapat membuka luas lapangan pekerjaan dan turut mendongkrak popularitas daerah. Sehingga hal ini akan berdampak signifikan pada pengembangan bisnis pariwisata dan sosial-budaya.

“Dari wisata religi sektor UMKM akan tumbuh, diantaranya seperti usaha kuliner dan cendera mata. Alhamdulillah, seiring berjalannya upaya ini aktivitas pariwisata di Aceh sudah mulai menggeliat kembali,” katanya.

Sejalan dengan itu, kehadiran sosok Ustaz Hanan Attaki ke Aceh juga dinilai turut berkontribusi memajukan pariwisata Aceh. Apalagi, penceramah yang digandrungi kawula muda itu ikut serta menjadi penggerak ekonomi kreatif dalam membantu mempromosikan destinasi wisata berbasis religi di Aceh.

Jamaluddin juga menjelaskan, kunci dalam menghadapi perubahan besar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akibat pandemi adalah dengan mengimplementasikan tiga aspek, yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

“Oleh sebab itu, menggeliatkan kembali wisata dan perekonomian masyarakat bukan semata tugas pemerintah saja, namun pihak swasta pun juga memiliki tanggung jawab serupa. Bukti nyatanya seperti yang telah dijalani Komunitas Akrab dan IKAT Aceh tadi malam, kita sangat mengapresiasinya. Jadi, mari kita berkolaborasi mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata religi tujuan utama umat Islam di dunia,” pungkasnya.

Ustaz Hanan Attaki Terkagum-kagum
Pertunjukan kesenian tradisional khas Aceh, tari Rapai membuat Ustaz Hanan Attaki terkagum-kagum. Dia mengaku sudah lama tak menyaksikannya secara langsung.

“Sudah 20 tahun lebih enggak nonton live (Rapai), cuma lihat di Youtube doang. Jadi hari ini saya merasa kayak pertama kali lihat Rapai, saya menempatkan diri tadi sebagai wisatawan ketika melihat performance dari Rapai dance, terus saya langsung kayak ngerasa ini emas banget,” kata putra kelahiran Aceh 31 Desember 1981 silam itu.

Menurut pendiri gerakan Pemuda Hijrah yang aktif berdakwah di media sosial ini, pariwisata Aceh punya daya tarik seni dan budaya yang didasarkan ajaran agama Islam.

“Aceh memiliki potensi besar dan (Rapai) salah satu dari sekian banyaknya potensi itu. Rasanya sayang banget kalau tidak dipromosikan sebagai salah satu di antara daya tarik budaya agama untuk menjadi interest wisatawan di seluruh dunia, insyaallah,” sebut penceramah lulusan Al-Azhar University ini. (Adv)

Related posts