PON XXI di Aceh, Ini Pesan Menpora dan Ketua Umum KONI

Letjen (Purn) Marciano Norman

KABARACEH, JAKARTA: Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI-2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara berbagai persiapan telah dilakukan.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainuddin Amali menyatakan komitmennya, untuk mendukung penuh pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI-2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Dukungan tersebut berupa percepatan pembangunan sarana dan prasarana atau venue cabang olahraga (cabor), sehingga pelaksanaan PON mendatang benar-benar dapat berjalan sesuai target yang ditetapkan.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman berpesan. KONI Aceh harus fokus pada pembinaan prestasi atlet sehingga tidak membuat malu Aceh sebagai tuan rumah pada perhelatan akbar insan olahraga nasional ini.

Read More

Dilangsir dari laman Humas.Acehprov.go.id, Penegasan itu disampaikan Menpora RI Zainuddin Amali dan Ketua Umum KONI Pusat Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman secara terpisah, saat bertemu Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Ketua DPR Aceh Saiful Bahri, didampingi Anggota DPR RI asal Aceh Muslim, Selasa, 26 Juli 2022 di Jakarta.

Menpora minta kepada Pemerintah Aceh bersama DPR Aceh, segera mempersiapkan berbagai regulasi yang dibutuhkan. Termasuk Detail Engineering Design (DED) untuk pekerjaan konstruksi. Sebab, hingga saat ini, Aceh belum menyerahkan DED tersebut.

“Ini memang mendesak dan perlu segera diserahkan. Sebab, Sumut sudah menyelesaikan DED serta mulai membangun venue. Karena itu, mari semua potensi rakyat Aceh bersatu dan bergerak bersama demi suksesnya PON di Aceh,” kata Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, melalui Anggota Tim Kerja Bidang Media dan Komunikasi, Muhammad Saleh, Selasa, 26 Juli 2022.

Tak hanya itu, terkait pembangunan venue, Menpora mengarahkan agar Pemerintah Aceh dan DPR Aceh, terus berkomunikasi dengan Kementerian PUPR dan menteri terkait lainnya. Termasuk Kementerian BUMN.

Saiful Bahri atau akrab disapa Pon Yahya menjelaskan, Menpora menegaskan agar Aceh menerima siap jadi saja semua pembangunan venue tersebut. Termasuk Stadion Utama yang akan dibangun Kemenpora RI.

Menurut Pon Yahya, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyebut, penyelenggaraan PON berpedoman pada tiga sukses yaitu, sukses penyelenggaraan, prestasi dan perekonomian rakyat, khusus UMKM.

Itu sebabnya dia minta kepada Pj Gubernur Aceh untuk menempatkan dan mengatur seluruh kepanitiaan, secara profesional dan proporsional. Misal, tidak mencampur-aduk atau rangkap posisi antara panitia penyelenggaraan dengan pembinaan atlet, sehingga Aceh benar-benar fokus.

“Ya, KONI Aceh beserta Pengprov Cabong lebih fokus kepada pembinaan prestasi atlet. Karena itu, Panitia Besar (PB) PON dapat direvisi oleh Pj Gubernur Aceh, sesuai kebutuhan dan dapat diisi oleh personil yang mampu bekerja secara profesional. Itu pesan Ketua KONI Pusat,” tegas Ketua DPR Aceh Saiful Bahri.

Terkait pembangunan venue kata Pon Yahya, sesuai arahan Kemenpora, Ketua Umum KONI Pusat menegaskan agar dibangun sesuai standar Internasional. Untuk itu diperlukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Kemenpora sebab ada sejumlah dana alokasi khusus (DAK) yang dapat digunakan. Termasuk dari kementerian lainnya.

“KONI Pusat siap memberi asistensi terhadap pembangunan saranan dan prasarana, karena itu Ketua KONI Pusat berharap, usai PON, Aceh dapat menjadi tuan rumah berbagai cabor berskala regional (ASEAN) dan Internasional,” jelas Pon Yahya. (REL)

Related posts