KABARACEH, BANDA ACEH: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sejak beberapa tahun terakhir terus berusaha untuk mendorong terbentuknya desa wisata di sejumlah daerah di Aceh, salah satunya lewat sosialisasi dan pelatihan terkait struktur dan pengembangan desa wisata.
“Dalam pengembangan desa wisata aspek atraksi dan akomodasi sangat perlu ditunjang dengan aspek-aspek lain seperti aksesabiltas, infrastruktur dan kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin.
Baru-baru ini, Disbudpar Aceh juga telah menyelenggarakan Pelatihan dan Pengembangan SDM Desa Wisata, 16-17 September 2020 lalu di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
“Penyelenggaraan pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah pemahaman baru hingga lanjutan terhadap pengembangan desa wisata. Melalui pelatihan ini pula, diharapkan akan menghasilkan struktur organisasi yang baik cikal bakal desa wisata unggulan di Aceh,” kata Jamaluddin.
Plt Kasi Tata Kelola Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Disbudpar Aceh Fandi Maulana mengatakan, adanya pelatihan ini diharapkan para peserta dapat menyerap banyak ilmu dan pengalamnan baru untuk dapat diterapkan dikemudian hari dalam rangka pengembangan desa wisata yang ada di Pulau Banyak.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan desa wisata ini khususnya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Aceh Singkil, semoga kerjasama ini dapat terus terjalin,” terang Fandi.
Desa wisata merupakan salah satu bentuk integrasi langsung antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata acara dan tradisi yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terbentuk beberapa desa wisata unggulan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Pada tahun 2018, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat telah terdapat 1.743 desa wisata di seluruh Indonesia. (RD)
