Sempat Terjatuh Dibidang Usaha Akibat Covid-19: Pengusaha Muda Ini Bangkit Perlahan

KABAR ACEH, BANDA ACEH:Siang itu sekitar pukul 01:11 Waktu Indonesia Barat (WIB), suara alunan musik yang begitu syahdu dan gemercik air yang tertampung di wadah membuat suasan hening. Jam menunjukan sudah saatnya menunaikan ibadah untuk berserah diri kepada Allah SWT, dan para pengunjung pun bergegas dari aktifitasnya masing untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat Islam.

Beberapa menit sejenak kemudian suasan kembali normal dan melanjutkan aktifitasnya masing-masing, ada yang bercerita dan juga ada yang sedang bermain “lapangan hitam putih” (Catur) di temani dengan secangkir hitam pahit di meja mereka masing-masing.

Read More

Disisi lain penulis melihat seorang barista muda dengan gender perempuan dengan karekteristik wajahnya yang  begitu cantik tengah asik meracik dan menyeduh kopi arabika Gayo untuk di sajikan kepada pelanggan setianya.

Kelihaian tangan manisnya memegang teko yang berisikan air panas dan alat penyeduh kopi V60 dimeja baristanya itu, penulis sempat bertanya kepada barista cantik itu tentang usaha miliknya dan tentang tata cara penyeduhan kopi yang benar dan baik.

Wanita dengan paras cantik ini pun langsung merespon penulis saat bertanya dengan suara lembut dan dibarengi dengan alunan musik yang begitu romantis di tempat usaha miliknya tersebut.

Sambil meracik kopi ia terus menjawab pertanyaan penulis tentang usaha miliknya di masa pandemi covid-19 ini.

“Ya sangat merosot lah bang dan ini turunnya hingga 40 persen, sebelum adanya wabah Coronavirus ini kita bisa menghasilkan standarnya lah jika pun ada penurunan tidak sampai ke angka 40 persen palingan 0.5 persen hingga 1 persen saja,” Senin (20/10/2020).

Sambil tertawa manis ia pun kian terus melanjutkan cerita tentang usaha yang telah di tekuninya sejak lama itu.

“Meski usaha ini sangat menurun drastis di masa covid-19 saya mencari tambahan di luar untuk menutupi keperluan kebutuhan pokok lainnya,” ucap gadis berumur 30 tahun itu.

Sambil tersenyum penulis pun terus melempar pertanyaan tentang perkembangan dan keterpurukan usaha miliknya itu di masa pandemi covid-19 ini kepada barista cantik itu, dan ia pun kian sangat terus merespon pertanyaan penulis.

Menurutnya penurunan yang sangat drastis itu pada bulan April lalu dan itu menjadi sejarah kelam di bidang usaha miliknya itu, karena tidak adanya transportasi yang beraktifitas dan jasa pengiriman ke luar daerah.

“Yang sangat sedihnya itu pada bulan April lalu semua jasa pengiriman dan transportasi tidak ada beroperasi sehingga barang di tempat saya ini menumpuk dan sama sekali tidak ada penghasilan selama itu.”

Berawal dari bulan yang kelam itu ia pun berinisiatif untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, dimana masa pandemi itu tempat usaha miliknya tutup sementara yang di himbau pemerintah setempat untuk mengurangi kerumunan warga untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

Ia pun mencari peluang usaha lainnya yang banyak di cari orang.

“Saya sempat berfikir di setiap malam, jika usaha belum bisa di buka dan di tambah lagi dengan jasa pengiriman dan transportasi belum ada untuk mengirim barang saya, dan saya pun mencari peluang usaha lainnya yang banyak di cari orang, seperti kebutuhan pokok,” diceritakannya sambil tersenyum manis di hadapan penulis.

Dari kisah interprener muda ini banyak yang dapat kita ambil dan dipelajari, dimana keterpurukan perekonomian yang tidak stabil akibat covid-19 ini, akan tetapi bisa bangkit kembali dengan jiwa yang besar dan tekad juga kegigihan tanpa mengenal menyerah untuk berjuang melawan kegegelapan okonomi yang kian sulit. (Ilmansyah Putra)

Related posts