Sampaikan Situasi Terkini Konflik Gajah Dengan Manusia, Sarkawi Temui Langsung Wamen LHK RI

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH

KABARACEH, REDELONG: Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi menemui langsung Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Republik Indonesia Dr. Alue Dohong untuk menyampaikan situasi terkini terkait dengan konflik Gajah dengan manusia di Kecamatan Pintu Rime Gayo di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti Blok I lt. 2 Jln. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.

“Dalam pertemuan tersebut Bapak Bupati Tgk. H. Sarkawi didampingi oleh Kepala Bappeda Khairun Aksa, SE, MM, Kadis Pertanian dan tanaman Pangan Ir. Nurisman, Kalak BPBD Safriadi, S.Pd, M.Pd dan Camat Pintu Rime Gayo Eddy Iwansyah Putra, SH”, demikian disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setdakab Bener Meriah hasyimi IB, S.KM, M.Kes diruang kerjaanya, Rabu, 20/1/2021.

Lebih lanjut Kabag Humas dan Protokol Hasyimi menjelaskan, kepada Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr. Alue Dohong Bapak Bupati menyampaikan situsi terkini di Kabupaten Bener Meriah khusunya yang berkaitan dengan penanganan konflik Gajah dengan manusia di Kecamatan Pintu Rime Gayo yang samapai saat ini terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan berkahir, kata Hasyimi menjelaskan.

“Bapak Bupati dalam pertemuan tersebut sangat mengharapkan dukungan dari Kementerian LHK untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan tersebut secara konprehensif, menyeluruh dan tuntas,” ungkap Hasyimi.

Sambung Kabag Humas dan Protokol Setdakab Bener Meriah itu juga menerangkan, untuk penangan konflik Gajah dengan manusia di Kecamatan Pintu Rime Gayo Bapak Bupati sangat mengharapkan agar dapat dilakukan secepatnya dengan langkah-langkah diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Percepatan program Kawasan Ekosistem Esensial yang sudah diinisiasi sejak tahun 2012, dimana kita ketahui Kawasan Ekosistem Esensial adalah kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip konservasi sebagaimana yang dianut dalam pengelolaan kawasan hutan konservasi, terangnya.
  2. Pengawasan dan supervisi penanganan oleh kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, disini perlu kiranya mengantisipasi berbagai persoalan dalam kaitan eksplorasi SDA (sumber daya alam), yang memerlukan pengawasan ketat dan sinergi maupun kolaborasi stakeholders, termasuk pengendalian aktivitas dunia usaha,papar Hasyimi mengaharapkan.

Kata Kabag Humas dan Protokol Setdakab Bener Meriah, mengingat luasan kawasan hutan di Aceh mencapai 1 Juta Ha, kami melihat saat ini kemampuan BKSDA yang dimana saat Ini Type C, dalam menangani tugasnya, kami Menilai fungsinya sangat tidak Relevan, sehingga perlu ditingkatkan menjadi Balai Besar atau bertype A dipimpin pejabat esselon II, dengan mempunyai unit pelaksana teknis di Kabupaten/Kota, untuk mendukung hal tersebut kami akan menyiapkan lokasi tanah untuk pembangunan Unit Pelaksana Teknis di Kabupaten Bener Meriah, dengan meliputi wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Bireuen dan Pidie, dan hal ini disampaikan langsung oleh Bapak Bapati kepada Wamen LHK dan pertemuan tersebut, terangnya.

“Kita berharap dan berdo’a semoga apa yang diutarakan oleh Bapak Bupati kepada Wamen LHK terkait kondisi terkini dilapangan yang menyangkut konflik gajah dengan manusia di Kecamatan Pintu Rume Gayo ini bisa diselesaikan secara cepat dan tuntas, agar musibah seperti ini tidak berkelanjutan,” pungkas Hasyimi IB, S.KM, M.Kes. (REL)

KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI