Berhasil Turunkan Angka Stunting, Ketua TP-PKK Aceh Apresiasi Pemko Sabang

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH
Dyah Erti Idawati saat meresmikan Rumoh Gizi Gampong (RGG) Jaboi, Sabang.

KABARACEH, SABANG: Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh, Dr. Ir Dyah Erti Idawati, MT, mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Sabang yang telah berhasil menurunkan angka stunting di Sabang.

Hal itu disampaikan Dr. Ir Dyah Erti Idawati, MT ketika meresmikan Rumoh Gizi Gampong (RGG) Jaboi yang turut dihadiri Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Sabang, Andri Nourman AP. M.Si, bertempat di Kantor Keuchik Gampong Jaboi, Selasa (31/8).

Dalam sambutannya Asisten I Sekda Kota Sabang, Andri Nourman AP. M.Si mengatakan RGG ini merupakan program Pemerintah Aceh yang sejalan dengan salah satu program unggulan dari Wali Kota Sabang, Nazaruddin S.I.Kom bersama Wakil Wali Kota Sabang, Drs. H. Suradji Junus, yakni Geunaseh (Gerakan Untuk Anak Sehat), yang khusus menangani peningkatan gizi dan mengurangi stunting atau malnutrisi pada anak.

“Untuk program Geunaseh Sabang sendiri sampai saat ini sudah membuahkan hasil. Dari awal program ini berjalan, angka stunting di Kota Sabang terus mengalami penurunan sebesar 25 persen. Alhamdulillah, berkat dukungan dari semua pihak, kini angka stunting dapat kita tekan menjadi 11,2 persen, tentunya ini kesuksesan bagi kita semua,” ungkap Andri.

Asisten I berharap baik program RGG maupun program Geunaseh Sabang dapat terus berlanjut, sehingga bisa melahirkan generasi-generasi baru di Kota Sabang yang sehat, unggul, dan berkualitas serta memiliki intelektual yang tinggi, demi tercapainya Aceh hebat dan Aceh bermartabat.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Aceh Dr. Ir Dyah Erti Idawati, MT mengapreasiasi inovasi Pemerintah Kota Sabang melalui program Geunaseh yang tepat sasaran dan bermanfaat, sehingga angka stunting atau malnutrisi di Kota Sabang mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Di Kota Sabang anak yang mengalami stunting turun sebanyak 11,2 persen. Artinya posyandu atau pengukuran-pengukuran balita di Kota Sabang berjalan efektif. Penanganan stunting di Kota Sabang ini patut dicontoh oleh daerah lainnya di Aceh” kata Dyah Erti.

Lebih lanjut dikatakan, akar masalah terjadinya stunting dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pelayanan dan pengawasan dari orang tua. Pemahaman orang tua yang minim soal asupan gizi pada anak berperan cukup besar akan terjadinya stunting. Jika dibiarkan, akan berdampak besar bagi kualitas generasi muda, berupa gangguan pertumbuhan anak, kognitif anak, dan kemampuan belajar anak.

Program RGG bertujuan sebagai wadah untuk mengedukasi dan memberi asupan bergizi bagi ibu hamil dan balita agar terhindar dari stunting. Adanya RGG ini akan membantu orang tua dalam memahami cara terbaik untuk mencegah stunting terjadi pada anak dan mewujudkan gampong mandiri dalam mencegah dan mengatasi stunting pada anak di wilayah gampong. (RH)

KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI