Visualisasi Data Perbandingan Bencana di Aceh Tiga Tahun Terakhir

Penulis: Arsadi Laksamana

Bencana merupakan fenomena  yang kerap terjadi. Bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam dan manusia. Setiap tahun bencana terjadi di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Aceh. Berdasarkan dari sumber data terbuka, Geoportal Data Bencana Indonesia yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPNB) tercatat setiap tahunnya terjadi bencana di Aceh, Dalam tiga tahun terakhir, kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang paling sering terjadi, selain puting beliung, banjir, tanah longsor, gelombang pasang/abrasi, gempa bumi dan kekeringan.

Dalam Resep Data ini, penulis berusaha memvisualisasikan perbandingan bencana yang terjadi selama tiga tahun terakhir dalam rentang waktu 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober 2021. Pada awalnya, Resep Data ini, berusaha untuk membandingkan keterkaitan antara bencana dengan kerusakan alam, namun tidak ada data kerusakan alam di Aceh yang berhasil diperoleh dari sumber data terbuka. 

Hasil pengolahan data yang diambil dari laman Geoportal Data Bencana Indonesia yang diolah di Google Spreadsheet dengan menggunakan Tabel Pivot didapati bahwa bencana di Aceh pada 2019 terjadi 180 kali yakni; banjir 65 kali, gelombang pasang/abrasi satu  kali, kebakaran hutan dan lahan 43 kali, puting beliung 63 kali dan tanah longsor terjadi delapan kali. 

Sementara untuk 2020, bencana terjadi  381 kali, dengan rincian, banjir 87 kali, gelombang pasang/abrasi 12  kali, gempa bumi 4 kali,  kebakaran hutan dan lahan 160 kali, kekeringan satu kali,  puting beliung 98 kali dan tanah longsor terjadi 19 kali. Pada 2021 (1 Januari-30 Oktober 2021) bencana terjadi 180  kali, yaitu; banjir 72 kali, kebakaran hutan dan lahan 60 kali,  puting beliung 40 kali dan tanah longsor terjadi delapan kali  kali. 

Dari perbandingan yang dilakukan menggunakan Google Spreadsheet, bencana yang paling banyak terjadi dalam kurun waktu 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober  2021 adalah di 2020, yakni sebanyak 381 kali. 

Mendapatkan dari Data Sumber Terbuka

Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan mencari data bencana alam yang terjadi di Aceh dalam kurun waktu sejak 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober 2021 melalui sumber data terbuka, yakni dengan mengakses  https://gis.bnpb.go.id/  yang merupakan laman Geoportal Data Bencana Indonesia.

Situs ini merupakan Geoportal Kebencanaan yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPNB) yang menyediakan data, informasi dan teknologi geospasial yang melakukan empat tugas utama dalam manajemen bencana: mitigasi (mitigation), persiapan (preparedness), respon (response) dan pemulihan (recovery) bencana dalam menyokong BNPB dan komunitas manajemen bencana di Indonesia. Data-data yang ada https://gis.bnpb.go.id/  berasal dari laporan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) seluruh Indonesia yang dirangkum sedemikian rupa dan diupdate oleh BNPB. 

Untuk mendapatkan data bencana  pilih data dan klik “Data Bencana” seperti gambar di bawah ini.

Selanjutnya untuk mengambil data dalam format file  “xlsx” selama rentang waktu 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober 2021, setting ” Tanggal Awal” yang ingin didapatkan datanya, setting “Tanggal Awal” 1 Januari 2019 dan di “Tanggal Akhir” 30 Oktober 2021 seperti gambar di bawah ini lalu klik kotak “cari”. 

Selanjutnya, untuk mengunduh data yang tersedia, scroll kebawah hingga menemukan kotak “Unduh” lalu klik, perhatikan gambar di bawah ini:

Maka data akan terunduh ke perangkat yang sedang digunakan dengan nama file “Data Bencana”. Selanjutnya, cari file yang terunduh tersebut di perangkat yang digunakan.  

Mengolah Data dengan Google Spreadsheet

Langkah kedua, setelah mendapatkan data set  jumlah bencana yang terjadi di Indonesia sepanjang 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober 2021 dari laman Geoportal Data Bencana Indonesia, selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan Google Spreadsheet  untuk menggunakannya terlebih dahulu login ke Gmail dan klik Google Apps atau aplikasi Google (Tanda berderet seperti gambar berikut:

Selanjutnya klik “Drive” lalu  klik tanda + lalu pilih dan klik “Google Spreadsheet” untuk  untuk masuk ke halaman kerja sehingga di layar tampak seperti gambar berikut.

Kita akan berada dalam sheet atau lembaran kosong, tertulis “Untitled Spreadsheet”, buatlah nama ini worksheet ini terlebih dahulu. Di sini nama yang dibuat adalah “Data Bencana“. Selanjutkan impor data yang diunduh dari sumber data terbuka Geoportal Data Bencana Indonesia, dengan cara pilih dan klik menu “file” dan pilih “impor”  di seperti berikut:

Lalu pilih “Upload” dan  pilih dan klik   “Data Bencana”  yang telah diunduh di tempat penyimpanan perangkat  dalam bentuk file xlsx.Tunggu hingga loading selesai. Pada kotak “lokasi” pilih dan klik “Sisipkan Sheet Baru”  klik kotak “Impor tema”  dan kemudian klik kotak “Mengimpor Data” sehingga akan tampil di layar seperti  gambar di bawah ini.

Ganti nama “Sheet1(1)” dengan klik kanan dan pilih  “ganti nama” lalu tuliskan “Data Bencana 2019-2021” seperti gambar di bawah ini.

Selanjutnya, hapus baris 1 dengan cara mengarahkan kursor ke baris 1 klik kanan dan pilih “Hapus baris”. Perhatikan gambar di bawah ini. 

Menggunakan Tabel Pivot

Untuk memudahkan memilah-milah data bencana alam yang terjadi di Aceh dalam rentang waktu 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober 2021 dapat menggunakan “Tabel Pivot” caranya dengan mengklik menu “Data” dan pilih “Tabel Pivot”  perhatikan gambar di bawah ini. 

Akan muncul tampilan di layar seperti gambar dibawah ini. Pilih “Sheet Baru” kemudian klik kotak “Buat”  dan ganti nama di Sheet  Pivot Table”  dengan “Bencana Aceh 2019” dan klik kolom A1 lihat gambar di bawah ini.

Berikutnya, filter data Bencana di Aceh pada tahun 2019, dengan mengklik kotak “Tambahkan” di menu “Filter” dan pilih “Provinsi” kemudian klik “Menampilkan semua item” lalu klik “Kosongkan” dan pilih (centang)  “Aceh”.  Jangan lupa klik kotak “Oke”. Selanjutnya klik lagi “Tambahkan”  dan pilih “Tanggal kejadian” kemudian klik “Menampilkan semua item” lalu klik “Kosongkan” dan tulis di kolom pencarian “2019” klik “Pilih semua” dan klik “oke”

Di menu “Kolom” klik kotak “Tambahkan”  pilih “Kejadian”  selanjutnya di menu “Nilai” klik kotak “Tambahkan”  dan klik “Kejadian”  hasil akan seperti di bawah ini.

Sampai di tahap ini, data bencana yang terjadi di Aceh pada tahun 2019 telah didapatkan dengan total 180 kali terjadi bencana (Grand Total).  Rinciannya; banjir 65 kali, Gelombang pasang/abrasi satu  kali, kebakaran hutan dan lahan 43 kali, puting beliung 63 kali dan tanah longsor terjadi delapan kali. 

Untuk mencari data bencana di Aceh yang terjadi pada 2020, lakukan langkah yang sama seperti diatas, yakni dengan kembali ke “Data Bencana 2019-2021” klik menu “Data” dan pilih “Tabel Vipot” Pilih “Sheet Baru” kemudian klik kotak “Buat”  dan ganti nama di Sheet  Pivot Table”  dengan “Bencana di  Aceh 2020” dan klik kolom A1. 

Klik kotak “Tambahkan” di menu “Filter” dan pilih “Provinsi” kemudian klik “Menampilkan semua item” lalu klik “Kosongkan” dan pilih (centang)  “Aceh” klik kotak “Oke”. Selanjutnya klik lagi “Tambahkan”  dan pilih “Tanggal kejadian” kemudian klik “Menampilkan semua item” lalu klik “Kosongkan” dan tulis di kolom pencarian “2020”   klik “Pilih Semua” dan klik “oke”. Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini:

Sampai di tahap ini  telah ditemukan data bencana yang terjadi di Aceh pada tahun 2020 dengan total 381 kali terjadi bencana (Grand Total) dengan rincian, banjir 87 kali, gelombang pasang/abrasi 12  kali, gempa bumi empat kali,  kebakaran hutan dan lahan 160 kali, Kekeringan satu kali,  puting beliung 98 kali dan tanah longsor terjadi 19 kali. 

Selanjutnya, untuk menemukan data bencana di Aceh yang terjadi pada 2021(1 Januari 2021-30 Oktober 2021)  kembali lakukan langkah diatas yakni dengan kembali ke “Data Bencana 2019-2021” klik menu “Data” dan pilih “Tabel Pivot” Pilih “Sheet Baru” kemudian klik kotak “Buat”  dan ganti nama di Sheet  Pivot Table”  dengan “Bencana di  Aceh 2021” dan klik kolom A1. 

Klik kotak “Tambahkan” di menu “Filter” dan pilih “Provinsi” kemudian klik “Menampilkan semua item” lalu klik “Kosongkan” dan pilih (centang)  “Aceh” klik kotak “Oke”. Selanjutnya klik  “Tambahkan”  dan pilih “Tanggal kejadian” kemudian klik “Menampilkan semua item” lalu klik “Kosongkan” dan tulis di kolom pencarian “2021”   klik “Pilih semua” dan klik “oke”. Hasilnya seperti gambar di bawah ini. 

Sampai di tahap ini, telah didapatkan  data bencana yang terjadi di Aceh pada tahun 2021,  dengan total 180  kali terjadi bencana (Grand Total) dengan rincian, banjir 72 kali, kebakaran hutan dan lahan 60 kali,  puting beliung 40 kali dan tanah longsor terjadi delapan  kali. 

Visualisasi  Grafik Jumlah Bencana di Aceh TigaTahun Terakhir 

Setelah mendapatkan data jumlah bencana tiap tahun dalam rentang 1 Januari 2019 hingga 30 Oktober  2021, selanjutnya untuk membuat visualisasi grafik dapat dilakukan dengan cara, pertama-tama buatlah sheet baru dengan klik + dan ganti nama sheet tersebut dengan “Perbandingan Bencana Alam di Aceh 2019-2021”  lalu buat kolom, Rentang Waktu, Banjir, Gelombang Pasang/Abrasi, Gempa Bumi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Kekeringan, Puting Beliung dan Tanah longsor. 

Selanjutnya, di baris nomor dua isi data “Bencana di Aceh 2021” di baris nomor tiga,  isi data  “Bencana di Aceh 2020” dan di baris nomor empat isi data  “Bencana di Aceh 2019”  seperti gambar di bawah ini. 

Kemudian, select kolom yang terisi data di sheet “Perbandingan Bencana di Aceh Tahun 2019-2021” dan klik menu “Sisipkan”  pilih “Diagram”. Perhatikan gambar berikut:

Klik kanan di bagian  “Diagram” dan pilih menu “Sesuaikan” dan pilih “Judul Diagram” selanjutnya ganti judul diagram dengan “ Perbandingan Bencana Alam di Aceh 2019-2021”. Perhatikan gambar di bawah ini.

Langkah terakhir adalah menyimpan diagram yang telah dibuat tersebut dengan cara klik diagramdan klik tanda tiga titik lalu pilih “Download” simpan dalam format file yang diinginkan (png, pdf, svg). Hasil akhir Visualisasi Grafik Jumlah Bencana di Aceh Rentang Waktu 2019-2021 adalah seperti gambar dibawah ini.

Sumber data: Geoportal Data Bencana Indonesia