BANDAACEH, KABARACEHONLINE.COM: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melaksanakan Pelatihan Pemandu Wisata Adventure (Petualangan) di Hotel Rasalama, Kota Banda Aceh, pada 8-9 Desember 2023.
Pelatihan ini diikuti 30 mahasiswa pencinta alam dari berbagai kampus di Aceh. Adapun pematerinya diisi oleh Insuhendang Irianto selaku pelaku adventure asal Jawa Barat dan E.D Kesuma Darmi sebagai founder Gudang Petualang.
Sejak tahun 2019 hingga 2023, Disbudpar telah melaksanakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para pemandu wisata minat khusus ini di Aceh. Tujuannya untuk meningkatkan wawasan, pertualangan serta edukasi, seperti wisata petualangan (adventure tourism), mendaki gunung (hiking), dan berjalan (tracking).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Munawir Arifin menyampaikan bahwa wisata petualangan atau adventure tourism merupakan bentuk perjalanan yang menawarkan pengalaman seru, menantang, dan mendebarkan kepada peserta.
“Pengembangan pariwisata petualangan ke depannya berpotensi besar dalam mendongkrak pertumbuhan pariwisata, baik dari sisi jumlah objek pariwisata maupun dari sisi jumlah kunjungan,” ujarnya.
Munawir berharap, kegiatan ini dapat menciptakan pemandu yang profesional, dan berkompeten dalam memberikan pengalaman petualangan yang positif dan bermakna bagi wisatawan.
“SDM yang memiliki keahlian khusus, terlatih dan bersertifikasi akan dapat menjadi faktor kunci (key point) terselenggaranya pariwisata petualangan/pendakian yang berkualitas (aman dan nyaman), serta tata kelola wisata petualangan yang berstandar dunia,” tuturnya.
Sementara itu, Insuhendang Irianto membagikan tips dan trik bagaimana teknik yang benar menjadi pemandu gunung hutan harus memiliki kesan yang baik, seperti penampilan yang bersih, rapi, harum, ramah, dan tegas.
Pria yang juga berprofesi sebagai instruktur jungle rescue itu menyebutkan, pemandu wisata adventure menerapkan safety talk bagaimana persepsi antara pemandu dan tamunya, juga apa yang boleh dan tidak dilakukan saat berlangsungnya pendakian.
“Awali perjalanan dengan kata pembuka seperti memberikan salam, perkenalan, menyampaikan informasi seputar pendakian, menyampaikan informasi terkait dengan objek wisata atau tujuan, dan menyampaikan jadwal (itenerary),” sebutnya.
Dalam memulai perjalanan pemanduan, dia menerangkan hal pertama yang harus dilakukan oleh pemandu, yaitu mengatur barisan. Menurutnya, hal itu sangat penting.
“Pastikan kalau semua orang berada dalam jangkauan dan pengawasan anda. Bagi pemandu selalu posisikan diri pada tempat di mana semua orang bisa melihat Anda. Tempatkan diri Anda pada posisi yang kritis (jalan licin, jurang, jembatan dll), agar semua orang bisa terbantu dan merasa aman,” ungkapnya.
“Jangan lupa Lakukan interpretasi lingkungan di tempat-tempat yang telah ditentukan. Tanggap akan kondisi wisatawan apabila ada yang lelah, sakit maupun kedinginan. Sebisa mungkin pemandu harus menghindari perdebatan dengan tamu. Bila saat dalam perjalanan bertemu dengan pemandu yang lain di tempat yang sama, hargailah, bila mungkin sapa dan perkenalkan diri,” pungkasnya. (NAF)