BANDA ACEH, KABARACEHONLINE.COM: Tokoh nasional asal Aceh, yang juga guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc, PhD, IPU resmi mendaftar sebagai calon gubernur Aceh pada pilkada tahun 2024 ke Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAS Jalan Muhammadiyah, Banda Aceh, Senin (3/6/2024).
Prof. Sanny, sapaan akrab guru besar asal Aceh itu, beserta rombongan, tiba di kantor PAS Aceh, Senin (3/6/2024) malam, Tim dan rombongan disambut Ketua Majelis Tanfidziah MPP atau Ketua Umum PAS Aceh Tgk. H Bulqaini Tanjongan dan sejumlah pengurus partai.
Pendaftaran ini menandai babak baru dalam kontestasi politik di Aceh, dengan harapan menghadirkan perubahan signifikan bagi masyarakat dan provinsi tersebut.
Berkas Pendaftaran Prof. Sanny diterima langsung Ketua Penjaringan Pilkada Partai PAS Aceh, Tgk. Fauziannur dan sejumlah tim penjaringan kepala daerah dari partai tersebut.
“Terima kasih atas kehadiran Prof. Teuku Abdullah Sanny untuk mendaftar di Partai PAS Aceh. Ini adalah langkah penting bagi kami dalam menjaring kandidat terbaik untuk Pilkada Aceh,” ujar Tgk. Fauziannur.
Ketua Umum Partai PAS Aceh, Tgk. H. Tu Bulqaini, juga menyambut baik pendaftaran tersebut dengan penuh antusias. Dikatakan, Aceh memiliki tokoh di tingkat nasional yang memang berkiprah sebagai ilmuan.
“Kami sangat senang dengan kehadiran Prof. Teuku Abdullah Sanny. Kita patut bangga memiliki putra Aceh yang berkiprah di tingkat nasional. Harapan kami, dengan adanya sosok intelektual seperti beliau yang maju dalam Pilkada Aceh kali ini, mampu melahirkan harapan baru untuk perubahan Aceh,” kata Tgk. H. Tu Bulqaini.
Tu Bulqaini mengatakan, partai PAS memiliki kriteria tersendiri dalam penjaringan calon kepala daerah. Setiap calon harus melewai beberapa uji kompetensi, salah satunya mampu membaca al-quran dan beberapa kriteria lainnya yang sudah ditetapkan partai lokal yang berafiliasi dengan ulama itu.
Seperti diketahui, Prof. Dr. Teuku Abdullah Sanny, selain sebagai ilmuan, ia juga seorang hafiz Qur’an. Konsentrasi keilmuan tokoh Aceh itu di bidang Seismologi Eksplorasi dan Rekayasa. Tokoh ini, merupakan figur yang tidak asing lagi di tingkat nasional dan internasional.
Apalagi, telah berkiprah sebagai supervisor pada proyek-proyek strategis di ibukota seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung, MRT Jakarta, LRT dan beberapa proyek strategis di tingkat internasional seperti Malaysia, Thailand, Vientnam dan Singapura.
Selain itu, Prof Sanny juga dikenal sebagai pakar migas internasional dan pakar pertanian. Dengan pengalaman dan keahliannya, putra kelahiran Piyeung Aceh Besar ini, memiliki visi besar untuk membawa perubahan yang berarti bagi Aceh.
Sementara itu, Ketua Tim Pemberkasan dan Administrasi pemenangan Prof. Sanny, Muhammad Ridha, menjelaskan alasan memilih Partai PAS Aceh sebagai kendaraan politik Prof Sanny, karena memliki visi yang sama yaitu ingin melahirkan harapan baru untuk Aceh.
“Mengingat Partai PAS memiliki 3 kursi di DPR Aceh, kami juga sudah membangun komunikasi dengan Partai PKB, NASDEM dan beberapa partai lainnya untuk mencapai syarat administrasi pencalonan gubernur yaitu 14 kursi,” jelas Muhammad Ridha.
Ridha mengatakan, Prof. Teuku Abdullah Sanny bersedia kembali ke Aceh dengan tujuan untuk memimpin dan membangun pemerintahan yang baik di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
Dikatakannya, provinsi Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekah, memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dengan kemampuan dan pengalaman nasional dan internasional yang dimiliki Prof. Sanny.
“Insya Allah akan mampu membawa Aceh menjadi daerah yang mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja baru. Beliau (Prof. Sanny) menekankan pentingnya pemanfaatan SDA Aceh secara optimal melalui penerapan Iptek yang mumpuni dan juga tentunya dengan iman dan taqwa,” ujarnya
Dalam visinya, Prof. Sanny juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Aceh. Beberapa program yang sedang dijalankan dalam kapasitasnya sebagai ilmuan, akademisi dan tokoh Aceh yaitu salah satunya adalah mengirim putra-putri Aceh untuk menimba ilmu dan magang kerja di luar negeri, khususnya Jepang.
Dalam program itu, Ia memastikan mereka kembali untuk mengabdi di Aceh setelah menyelesaikan pendidikan dan program magang tersebut.
“Ini adalah langkah penting untuk memastikan regenerasi kepemimpinan dan pembangunan berkelanjutan di Aceh. Dengan program magang di luar negeri, kita harapkan putra-putri Aceh dapat membawa pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk membangun tanah kelahiran mereka,” kata Ridha, yang juga salah seorang tokoh muda Aceh yang sudah banyak membangun jaringan di Tingkat nasional itu.
Peningkatan Imtaq dan Iptek
Prof. Dr. Teuku Abdullah Sanny, dalam sambutannya mengatakan pentingnya perubahan bagi Aceh untuk menjadi daerah yang mandiri kedepan. Aceh membutuhkan perubahan yang besar dengan harapan baru untuk mewujudkan Aceh yang paripurna secara lahir dan batin melalui peningkatan iman dan takwa (IMTAQ) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
“Aceh ini memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dengan IPTEK dan kompetensi saya di bidang pertambangan dan mineral, kita harus mampu memikirkan kepentingan rakyat Aceh dan bisa mandiri, mengingat tahun 2027 kemungkinan Otsus akan berahir,” tegasnya.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Prof. Teuku Abdullah Sanny berharap dapat membawa Aceh menuju masa depan yang lebih cerah, adil, makmur dan sejahtera.
“Saya siap mengabdikan diri untuk kemajuan Aceh dan memastikan bahwa setiap warga Aceh mendapatkan kesempatan yang adil untuk berkembang dan maju,” ujarnya.
Prof Sanny dikenal sebagai ilmuan, akedimisi dan teknokrat yang memiliki jejaring dengan berbagai tokoh dan lembaga, tidak hanya nasional tetapi juga di tingkat internasional seperti Jepang dan Korea Selatan.
Selama ini, Prof. Sanny telah melakukan komunikasi intensif dengan pihak Jepang yang berencana berinvestasi di berbagai sektor seperti pertanian, kelautan, dan energi.
Menanggapi pertanyaan wartawan, jika diamanahkan sebagai Gubernur Aceh, Prof. Sanny mengatakan pihaknya akan mendatangkan para investor, sehingga dapat mengubah pertumbuhan ekonomi Aceh secara signifikan. “Dengan investasi itu, maka dapat membawa dampak positif bagi pembangunan daerah. Insya Allah,” ujarnya. (BR)