
SABANG, KABARACEHONLINE.COM: Kota Sabang terus memperkuat citranya sebagai destinasi wisata halal di Indonesia. Dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam dan budaya masyarakat yang kuat menjunjung nilai-nilai syariah, Sabang dinilai memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak wisatawan Muslim, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Syamsurizal, menyatakan bahwa konsep wisata halal yang diterapkan tidak hanya berkutat pada aspek makanan dan minuman, tetapi juga mencakup fasilitas ibadah, layanan akomodasi, serta aktivitas wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
“Kami menyadari bahwa wisatawan Muslim saat ini semakin selektif dalam memilih destinasi. Sabang siap menyambut mereka dengan fasilitas dan layanan yang mendukung kebutuhan spiritual dan kenyamanan selama berwisata,” ujar Syamsurizal, Sabtu (15/2/2025).
Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan, antara lain mendorong rumah makan dan restoran di kawasan wisata untuk memiliki sertifikasi halal, menyediakan musala di titik-titik strategis wisata seperti Pantai Iboih, Gua Sarang, dan kawasan kota tua, serta memastikan informasi waktu salat mudah diakses wisatawan.
Selain itu, sejumlah penginapan di Sabang kini mulai menawarkan layanan berbasis syariah, termasuk pemisahan kamar untuk pasangan yang belum menikah, penyediaan Al-Qur’an di kamar, serta penyesuaian fasilitas hiburan agar tetap dalam koridor nilai-nilai Islami.
Syamsurizal menambahkan, pengembangan wisata halal ini bukan hanya upaya komersial, tetapi juga bagian dari komitmen daerah dalam menjaga identitas budaya dan nilai keagamaan masyarakat lokal. “Ini adalah bentuk hospitality yang sesuai dengan karakter daerah kami. Ramah syariah bukan membatasi, tetapi memberikan kenyamanan bagi semua,” katanya.
Pemerintah Kota Sabang juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mendampingi pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi halal dan pelatihan pelayanan wisata halal.
Dengan pendekatan inklusif, wisata halal di Sabang tetap terbuka bagi wisatawan non-Muslim. Syamsurizal menekankan bahwa semua wisatawan tetap mendapatkan layanan yang sama baiknya, tanpa diskriminasi.
“Wisata halal adalah tentang layanan yang ramah dan sopan, bukan eksklusivitas. Kami ingin Sabang menjadi contoh destinasi yang ramah, bersih, aman, dan nyaman untuk semua kalangan,” ujar dia.
Diharapkan, dengan penguatan ekosistem wisata halal, Sabang mampu menarik segmen wisatawan Muslim dari pasar internasional seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Timur Tengah, serta memperluas peluang ekonomi masyarakat lokal berbasis syariah. []