
TAKENGON – KABARACEHONLINE.COM, Soal protes sejumlah peserta dalam kegiatan Pelatihan Peningkatan Peran dan kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Aceh Tengah, yang berlangsung pada hari Sabtu (20/9/2025) Ketua Forum Reje Kampung se Kabupaten Aceh Tengah, Abdul Wahid kepada media ini menjelaskan hal tersebut hanya miskomunikasi juga karena adanya penambahan peserta.
Ia menjelaskan latar belakang kegiatan tersebut sebagai bentuk tindak lanjut atas instruksi Mendagri soal jaga malam yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 300.1.4/e.1/BAK tanggal 3 September 2025.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Linmas, sebagai tindak lanjut instruksi Mendagri,”jelasnya, Minggu (21/09/2025).
Ia menyebutkan panitia kegiatan ini adalah Forum Reje dengan lima orang peserta dari setiap desa yang ikut serta. Dengan pemateri menghadirkan perwakilan Dandim, Pemda Aceh Tengah, dan DPMK.
Ia menerangkan, protes dan kericuhan yang sempat terjadi disebabkan oleh membludaknya peserta, awalnya hanya 160 kampung yang telah mendaftar dan ikut serta. Namun saat kegiatan akan dimulai, 60 kampung menyatakan kesediaannya untuk ikut juga. Penambahan ini membuat panitia kekurangan persiapan.
“Penambahan tiba-tiba jumlah peserta inilah yang membuat persiapan panitia menjadi kurang, khususnya konsumsi,” ujarnya.
Namun demikian kata Abdul Wahid, panitia tetap berupaya memenuhi kekurangan yang ada, termasuk salah satunya memanfaatkan warung-warung terdekat.
“Kita berupaya memenuhi semuanya. Apalagi banyak juga kampung yang mengirimkan peserta namun belum memberikan uang perkumpulan. Kita tampung semua,”jelasnya.
Saat ditanya mengenai uang transportasi hanya Rp 100.000, Abdul Wahid menjelaskan, panitia telah menutupi kekurangan tersebut “ Kita telah memenuhi permintaan peserta dengan menambahkan uang tranfortasi menjadi Rp 200.000”ungkapnya.
Abdul Wahid menegaskan kegiatan tersebut murni inisiasi Forum Reje dan membantah ada keterlibatan pihak ketiga atau tekanan pihak lain. (ARS)