KABARACEHONLINE, SABANG: Pemerintah Kota Sabang
melaporkan kasus pertama warga positif terpapar COVID-19, dengan begitu
masyarakat di daerah Pulau Weh tersebut diimbau tidak panik dan tetap
meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang dr Titik
Yuniarti, Jumat, mengatakan hasil uji sampel usap (swab) hidung dan tenggorokan
terhadap dua pasien dari Sabang telah diketahui, salah satu diantatanya positif
terpapar COVID-19.
“Hasil
swab test terhadap balita berusia enam bulan negatif COVID-19, sedangkan
kakaknya NAU, 16 tahun, positif COVID-19,” kata Titik, di Sabang.
Dia menjelaskan, sebelumnya kakak beradik
tersebut telah dilakukan tes cepat, lantaran sang bayi tersebut memiliki gejala
demam saat menjenguk kakanya yang diopname di RSU Sabang.
Hasil tes cepat kedua mereka tersebut reaktif.
Selanjutnya dilakukan uji sampel usap dengan metode polymerase chain reaction
(PCR) di Balai Litbangkes Aceh, dan dinyatakan positif salah satunya.
“Oleh
karena itu kita meminta warga Sabang tidak panik, tetap waspada, dan terus
disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19,” katanya.
Pascalaporan kasus positif perdana tersebut,
pasien dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh menggunakan KM Sabang
Sejahtera untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Sementara, lanjut dia, petugas medis yang
betugas di Rumah Sakit Umum Kota Sabang yakni dokter dan perawat juga telah
diambil uji sampel usap, namun hasilnya negatif COVID-19.
“Nantinya tim gugus Kota Sabang akan segera
mencari tahu lebih jauh tentang riwayat perjalanan dari pasien yang bertempat
tinggal di Desa Anoi Itam ini guna memutuskan penularan COVID-19 di
Sabang,” katanya.
Kampung Anoi Itam Sepi
Belakangan ini suasana Gampong Anoi Itam Kecamatan Sukajaya Sabang kelihatan sepi dan hening akibat isu terindikasi nya satu balita di sana sesuai hasil tes cepat tersebut reaktif
Akibat berita tersebut, masyarakat terus menanggapi dan mulai waspada untuk datang dan berkunjung ke Gampong Anoi Itam.
Akibat informasi tersebut telah mengubah kondisi Gampong Anoi Itam tersebut dalam menjadi sepi. Masyarakat mulai waspada dan enggan untuk memasuki Kampung itu.
Sejumlah pedagang di sana mulai turun omset dagangannya, sepi dari konsumen, seperti yang dialami oleh oleh Nek Mi pedagang barang kelontong di Gampong. “Ya, belakangan ini di sini sangat sepi,” katanya.
Demikian juga halnya dengan Adi penjual mi kocok Anoi Itam. Dia mengatakan selama ini mi kocok nya lumayan laku. “Saya berharap kondisi ini cepat pulih, sehingga para wisatawan kembali datang kemari,” katanya. (DS)