KABARACEHONLINE, TAKENGON: Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar didampingi sejumlah Kepala Dinas melakukan kunjungan kerja ke beberapa tempat budidaya tanaman jahe putih kecil atau jahe emprit, di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Jum’at (07/08/20).
Dalam kunjungannya, Bupati memotivasi para petani untuk terus berupaya melakukan inovasi agar bisa menghasilkan panen yang berkualitas guna menghindari kegagalan pasca panen.
Ia menyebutkan, jahe tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu dapur, namun juga memberikan manfaat bagi kesehatan, terlebih jika dikonsumsi secara rutin dan teratur dapat menjadi sumber anti oksidan, anti peradangan serta dapat meningkatkan imun tubuh.
“Apalagi saat sekarang, mengonsumsi jahe sangat baik untuk menjaga ketahanan tubuh dalam mencegah tertularnya penyakit khususnya virus corona”, ujar Shabela.
Untuk itu, Bupati Shabela berharap para petani semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas jahenya, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar dan bila memungkinkan dijual dalam bentuk barang setengah jadi.
“Akan lebih baik bila jahenya dipasarkan dalam bentuk barang setengah jadi dan dalam kemasan yang baik, misalnya bubuk jahe yang dapat digunakan sebagai bahan minuman”, tambah Shabela.
Sementara itu, Jalaluddin (40) salah seorang pemilik lahan budidaya jahe emprit di Kampung Gemboyah menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan budidaya jahe emprit sejak tiga tahun lalu diatas lahan sekitar setengah hektar.
Mengenai kendala yang dihadapi dalam budidaya jahe emprit, dia menyebutkan antara lain harga bibit yang cenderung mahal serta jumlah panen yang masih terbatas.
“Bibitnya sedikit lebih mahal dan agak sulit mendapatkannya. Untuk panen, biasanya bila volume besar atau mencapai lebih dari 5 ton, pembeli dari Medan akan datang mengambilnya kemari”, jelasnya.
Disela-sela peninjauan budidaya jahe emprit tersebut, rombongan Bupati Aceh Tengah juga berkesempatan menemui Kelompok Tani Musara Ate Kampung Gemboyah yang ditunjuk sebagai mitra pemerintah untuk mendukung Program Gampang didaerah ini.
Direncanakan, tanaman Jagung Hybrida akan dikembangkan pada lahan-lahan tidur masyarakat yang potensinya kurang lebih ada 60 ha.
“Bila program ini berjalan, artinya target 250 hektar tanaman Jagung untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Aceh Tengah dapat terpenuhi”, pungkas Shabela. (REL).