Pusdalops Aceh Tengah Minta Posko Covid di Kampung Diperketat

KABARACEHONLINE, TAKENGON: Ketua Pusat Pengendalian Oprasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Drs Ishak menyebutkan, pihaknya mendapati ada berbagai upaya yang dilakukan pendatang  masuk ke Aceh Tengah agar lolos dari pemeriksaan dipintu pantau perbatasan, terutama di kawasan Paya Tumpi.

ia menyebutkan Pendatang sering mengelabui petugas yang ada di pos pantau Pay a Tumpi dengan cara turun di Bener Meriah dan turun di Paya Tumpi, selanjutnya dijemput oleh saudaranya yang ada di Aceh Tengah dan diantar oleh keluarganya seolah-olah ia (pendatang) berasal dari 2 Kabupaten itu.

“Jangan ada dusta diantara kita, ada oknum tertentu yang mengelabui petugas perbatasan beberapa hari kebelakang, warga dari Medan Sumatera Utara dan Pulau Jawa menggunakan angkutan umum turun di Pondok, Teritit ada yang turun di Pante Raya, selanjutnya ada yang menjemput dari Aceh Tengah, itu artinya kita sendiri tidak jujur dan menjadi bencana untuk orang banyak,” kata Jum’at (07/08/2020) di gedung Oproom Setdakab.

Atas dasar itu ia meminta posko penanganan Covid-19 ditingkat Kampung yang ada di 14 Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah lebih peka dan mengaktifkan kembali untuk memantau keluar masuknya masyarakat didesa masing-masing.

“Jangan hanya mengandalkan 4 titik pos pantau di perbatasan, karena masih ada masyarakat yang memanfaatkan peluang diwaktu-waktu tertentu, sehingga kami juga dituding hanya duduk-duduk di pos tersebut” terang Ishak saat konfrensi Pers dengan awak media.

Menurut Ishak, petugas yang ada di pos pantau telah mengetahui dan hafal pengendara yang masuk dari luar daerah bahkan dari Bener Meriah dengan menandai kendaraanya. “Kami juga meminta pos perbatasan yang ditanggung jawabi pihak provinsi Aceh tepatnya diperbatasan Aceh dengan Sumut untuk lebih diperketat kembali,” pinta Ishak. (ARS)

Related posts