Polisi Gelar Konferensi Pers Terkait Penikaman Ustad di Aceh Tenggara

Kapolres Aceh Tenggara AKBP Wanito Eko Sulistyo ketika konferensi pers kepada awak media.

KABAR ACEH, ACEH TENGGARA: Masyarakat Aceh Tenggara dikejutkan dengan penikaman Ustadz Zaid, ketika ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Husna, Desa Kandang Belang, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, pada Kamis malam ( 29/10/2020 ).

Kapolres Aceh Tenggara AKBP Wanito Eko Sulistyo, dalam konferensi pers kepada awak media, Jumat (30/10/2020) menunjukan barang bukti berupa  sebuah sarung pisau,  botol air mineral mrek Aqua,  surban warna merah dan sebuah peci warna hitam.

Read More

Kapolres menyebutkan pasca peristiwa penikaman tersebut, korban dibawa ke Rumah Sakit Nurul Hasanah untuk pengobatan. Korban mengalami luka sayatan di telapak tangan sebelah Kiri. Sementara pelaku yang berinsial MA sudah diamankan dan dibawa ke Mapolres Aceh Tenggara untuk proses lebih lanjut. Jelas Kapolres.

Tak pelak, peristiwa prilaku biadab ini, mengundang kutukan keras berbagai elemen warga, wilayah Aceh Tenggara , serta para Santri di Pesantren Darul Azhar tempat Ustadz Zaid mengajar.

Informasi dihimpun Kabar Aceh kronologis kejadian penikaman Ustadz Zaid, warga Kuta Galuh itu, ketika beliau sedang menyampaikan ceramah maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al-Husna, Desa Kandang Belang Kecamatan Lawe Bulan, Kutacane. Disebutkan, saat ceramah berlangsung, sekira pukul 21:30 WIB jamaah dikejutkan, seorang pria dengan memegang sebilah belati, masuk ke dalam masjid, dengan cara melompat dari jendela yang posisinya persis di belakang Ustadz Zaid.

Pelaku yang oleh warga dikenal berinsial MA warga desa setempat. Seketika itu berada diposisinya, MA ini bak orang kerasukan langsung menyerang Ustadz Zaid.

Menyadari kondisi diserang, karena jeritan jamaah, reflek Ustadz Zaid menangkis hujaman belati yang diarahkan ke lehernya. Akibat tepisan itu, jari kelingking Ustadz Zaid mengucurkan darah, tersabet belati pelaku. Tindakan yang mendapat perlawanan dari Ustadz Zaid, ditambah riuhnya suara jamaah, membuat pelaku panik dan melarikan diri lolos dari amukan massa.

Banyak netizen, pegiat kemasyarakan, secara terbuka di facebook menyesalkan serta mengutuk keras tindakan pelaku, dan meminta polisi menghukum pelaku dengan hukuman seberat – beratnya.(RED/TR)

Related posts