Wamen PUPR: Sejumlah Infrastruktur Rusak Akibat Banjir di Aceh Utara Akan Diperbaiki

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH
Wamen PUPR ketika meninjau dampak banjir di Aceh Utara



KABARACEH, ACEH UTARA: Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat John Wempi Wetipo, SH, MH, berjanji Kementerian PUPR akan memperbaiki dan merehabilitasi sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara.

Hal ini ia tegaskan setelah meninjau langsung sejumlah titik banjir di wilayah Aceh Utara, Selasa, (8/12 2020).

Terkait dengan kerusakan mercu bendung Krueng Pase, John Wempi Wetipo mengatakan mendapat perhatian serius pihaknya. “Nanti uangnya berapa banyak dibicarakan dengan Kepala Balai (Balai Wilayah Sungai Sumatera I), nanti akan dilakukan penanganan dalam dua tahap,”ujarnya.

Kunjungan Wamen PUPR John Wempi Wetipo meninjau kondisi banjir di Aceh Utara turut didampingi oleh Bupati H Muhammad Thaib, Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh H Ruslan Daud, bersam jajaran terkait.

“Kita menggunakan surat tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Aceh Utara yang dikeluarkan oleh Bupati, surat itu kita pakai untuk pekerjaan tanggap darurat bendung Krueng Pase yang jebol,”jelasnya
.
Menurut Wamen, selain pekerjaan penanganan darurat, pihaknya juga akan melakukan pembangunan permanen bendung Krueng Pase yang mulai dikerjakan pada 2021. Anggaran tahap pertama dari APBN sudah dicadangkan sebesar Rp 30 miliar.

ia menyebutkan sembilan kecamatan (yang terdampak berat banjir di Aceh Utara) akan diupayakan dalam 1 – 2 minggu tuntaskan.

Sementara itu, Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib pada kesempatan itu mengatakan Pemkab Aceh Utara telah melakukan tindakan maksimal dalam penanganan bencana banjir, terutama dalam evakuasi masyarakat yang terkurung banjir dan penyaluran kebutuhan bantuan logistik pengungsi.

“Sejak hari pertama banjir kita mulai penanganan. Semua sumber daya telah kita kerahkan dan siaga di beberapa titik supaya penanganan dapat berjalan maksimal,”ujarnya.

Saat ini, sebutnya penanganan korban banjir juga fokus pada masalah kesehatan, di mana sejumlah pengungsi dikabarkan mulai diserang gatal-gatal atau penyakit kulit. Bantuan akan fokus ke beberapa kecamatan yang terdampak berat, seperti Kecamatan Lhoksukon, Pirak Timu, Matangkuli, Cot Girek dan Langkahan.(REL)



KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI