KABARACEH, BANDA ACEH: Pasien pada delapan ruangan rawatan di Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh bakal dipindahkan sementara ke rumah sakit lama. Kebijakan itu dilakukan karena area rumah sakit baru tersebut bakal direnovasi.
Plt Direktur RSUDZA, dr. Endang Mutiawati SpS mengatakan, area RSUDZA baru yang dibangun oleh Pemerintah Jerman dan Pemerintah Aceh tersebut bakal segera direnovasi. Pengerjaan tahap awal akan dilakukan segera begitu seluruh peralatan medis dan seluruh pasien yang mencapai 144 orang dipindahkan ke ruang rawat inap yang baru.
“Mulai besok akan ada pemindahan pasien, per harinya satu ruangan. Untuk tahap pertama akan direnovasi delapan ruangan di rumah sakit yang dibangun pemerintah Aceh,” kata Endang di Banda Aceh, Senin 8/3.
Meski ruang rawatan dipindahkan, Endang memastikan seluruh layanan rumah sakit tetap akan berlangsung seperti biasanya.
Endang menyebutkan, sedikitnya ada 175 tempat tidur yang akan difungsikan di ruang rawatan sementara yang terletak di rumah sakit lama. Pada Senin 8/3, Endang dan sejumlah pejabat RSUDZA, meninjau langsung kesiapan ruangan-ruangan tersebut.
Dari tinjauan tersebut, terlihat ruangan-ruangan di rumah sakit lama sudah steril. Di mana ranjang pasien sudah tersusun rapi.
Seluruh kamar juga dilengkapi dengan pendingin ruangan. Selanjutnya adalah kamar mandi pasien yang telah direnovasi dengan baik. Di area kamar pasien juga terdapat satu unit masjid, yaitu Masjid Ibnu Sina.
“Hari ini semua ruangan telah kita desinfeksi, Insya Allah mulai besok sudah bisa dipakai untuk diinapi pasien,” kata Endang. “Mohon kerja sama seluruh masyarakat khususnya pasien agar mereka memahami kenapa dipindah.”
Mulai Selasa besok, berturut-turut akan dipindahkan pasien dari ruang Aqsa 1. Selanjutnya adalah pasien di ruang Aqsa 2 yang akan pindah pada Rabu 10 Maret nanti. Untuk pasien di ruang Aqsa 3 akan pindah pada hari Jumat 12/3.
Selanjutnya adalah pasien dari ruang Nabawi akan pindah pada tanggal 13/3, pasien dari ruang Shafa 15/3, Raudhah 6 dan 7 pada tanggal 16 Maret dan pasien dari Zamzam 4 yang akan pindah pada tanggal 17 Maret.
Endang menyebutkan, difungsikannya ruangan rumah sakit lama itu untuk penempatan sementara pasien, karena memang pasien-pasien covid sudah dipindahkan ke tempat yang baru. Sampai saat ini pun pasien covid yang dirawat di RSUDZA terus berkurang dan pada Senin kemarin hanya tersisa 4 pasien.
Dengan pindahnya seluruh pasien covid dan fasilitas yang telah diperbaharui di semua ruangan, otomatis ruangan-ruangan itu kini hanya perlu disterilisasi dengan cara desinfeksi saja.
“Begitu nanti renovasi selesai, semua pasien akan kembali dipindahkan ke tempat semula,” kata Endang. Ditargetkan, pengerjaan renovasi selesai dalam tempo waktu 45 hari.
Setelah delapan ruangan itu siap direnovasi, pengerjaan selanjutnya akan dilakukan di ruangan-ruangan lain, dan proses pemindahan pasien dari kamar lainnya juga akan dilakukan.
Seperti diketahui, RSUDZA direnovasi total oleh GTZ, Badan Kerja Sama Teknik Jerman. Jerman membangun rumah sakit pendidikan yang memiliki standar rumah sakit pemerintah, dengan infrastruktur yang telah ditingkatkan. Kapasitas tempat tidur dari rumah sakit tersebut sekitar 400 unit. Untuk melengkapinya, pemerintah Aceh kemudian melanjutkan pembangunan dengan penambahan sekitar 300 tempat tidur.
Namun bangunan dari non Jerman itu sebagian besarnya tidak dilengkapi pendingin ruangan. Di beberapa sisi juga mengalami kebocoran dan kamar mandi mulai rusak. Ruangan yang dibangun pemerintah Aceh inilah yang akan direnovasi pertama kali.
“Kita sudah lama mengimpikan ada renovasi total. Alhamdulillah awal tahun ini (pertengahan Maret) akan direnovasi. Semua ruangan akan dipasangkan AC, insya Allah,” kata Endang Mutiawati, Direktur RSUDZA.
Renovasi ruangan-ruangan itu secara otomatis akan berefek pada pasien. Karena itu pihak rumah sakit akan memindahkan sementara seluruh pasien dengan standar operasi prosedur yang ketat.
Begitu semua pasien dipindahkan dan juga semua sarana dan prasarana akan diidentifikasi kembali, vendor akan segera masuk untuk mulai melakukan pengerjaan. Ditargetkan selama 45 hari renovasi selesai.
Pada tahap ke dua, rawat inap yang dibangun Jerman juga akan direnovasi. Tahapannya masih sama. Di mana, seluruh pasien sementara akan dipindahkan sembari menunggu renovasi selesai.
Endang mengatakan, hanya poliklinik yang tidak dipindahkan meski juga direnovasi. Proses renovasi poliklinik dilakukan di luar hari kerja yaitu pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. (RD)