KABARACEH, REDELONG : Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi memimpin rapat koordinasi terkait penanganan covid-19 pra lebaran dan pasca lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah Tahun 2021 yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting di ruang media center Pemkab setempat, Senin (03/05/2021).
Rapat koordinasi terkait penanganan covid-19 pra lebaran dan pasca lebaran Idul Fitri di ikuti 10 kecamatan dalam Kabupaten Bener Meriah, di kantor kecamatan zoom meeting di ikuti oleh unsur Forkopim kecamatan, unsur perangkat kampung, tim gugus tugas covid-19 di kecamatan yang bersangkutan.
Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi dalam arahannya menyampaikan, beberapa perkembangan terkini untuk covid-19 di Kabupaten Bener Meriah. Bupati menyampaikan, sebelum kasus serang meledak, beberapa bulan yang lalu dari Desember sampai dengan Maret posisi Kabupaten Bener Meriah nihil kasus, “tidak ada kasus yang sedemikian rumpa, tidak ada lonjakan kasus terkait covid,”ucap Bupati Bener Meriah.
Karena mungkin kata Tgk. H. Sarkawi kita masing menjaga, menerapkan protokol kesehatan, numun semakin kesini terang Bupati, kita melihat perkembangan dilapangan ada cenderung apatis, cenderung tidak lagi memperhatikan covid, ini terlihat jelas dimasyarakat kita Bener Meriah, sehingga ada Bahasa dilapangan yang sering kita dengar bahwa covid sudah habis, covid sudah selesai, covid sudah menghilang.
Bupati menambahkan, kita dikejutkan dengan angka-angka yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Bener Meriah juga di Indonesia secara keseluruhan, karena semua daerah mungkin kecenderungannya sama, karena kasus melandai, dan kemudian mungkin menganggap sudah biasa kembali, tapi kemudian seluruh Indonessia hari ini terjadi lonjakan kasus yang luar biasa termasuk Aceh dan Bener Meriah.
Kondisi ini yang membuat kita harus prihatin kembali, siaga kembali, dan sesuai arahan Presiden RI dua hari yang lalu, Presiden menyampaikan bahwa, seluruh Indonesia hari ini harus siaga mengantisipasi perkembangan covid19 yang semakin membesar.
Hal ini kata Bupati lagi, didorong oleh perkembangan kasus yang diketahu bersama bahwa di India saat ini ada lonjakan kasus empat ratus ribu orang terkonfirmasi positif covid-19 setiap harinya dengan hamper sekitar empat ribuan orang meninggal setiap harinya, problemnya tidak bisa lagi mengendalikan negara, yang membuat mahalnya biaya kesehatan, seperti mahalnya harga osigen pertabungnya, yang biasa jual 300 kini harus ditebus dengan harga jutaan, karena sulitnya memperoleh oksigen tersebut.
Berangkat dari kasus India, sekarang mulai di Philipina, maka kemarin kata Bupati, Presiden menegaskan seluruh jajaran satuan covid diseluruh Indonesia wajib waspada kembali. Ini menunjukan seluruh satuan pemerintahan dalam bentuk siaga.
“Ada dua poin penting yang harus kita diskusikan dalam acara kita hari ini, yang pertama adalah kesiapan PPKM yang ada di kampung, bagaimana pembahasan masyarakat secara mikro, ini dapat kita antisipasi di kampung, yang kedua terkait momen mudik lebaran Tahun 2021 ini, dua hal ini yang akan kita diskusikan dalam rakor ini,”terang Bupati Tgk. H. Sarkawi.
Selain itu Bupati juga mengatakan bahwa pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri dan Menteri Desa telah memberikan ruang untuk melakukan refocusing anggaran dari Dana Desa sebesar 8 persen untuk kebutuhan penanggulangan covid ditingkat desa.
“Saya yakin para reje sekabupaten Bener Meriah sudah melaksankan refocusing itu bersama dengan para petue untuk melakukan persiapan program-program penanganan covid-19. Tentu kami melalui pak camat dan forkopimcam ini bisa dikawal, bagaimana agar refocusing ini bisa tuntas dan semuannya mepersiapkan diri,”ujar Tgk. H. Sarkawi.
Kemudian Bupati juga meminta seluruh reje kampung yang dibawah bimbingan kecamatan bisa menyiapkan secepat mungkin membentuk SK mempersiapkan gugus tugas covid19 didesa masing-masing, persiapan kebutuhan-kebutuhan antisipasi covid ini di desa, baik kebutuhan ruang isolasi, peralatan perlengkapan agar dipersiapkan secepatnya apa saja yang dibutuhkan tim satgat ditingkat kampung.(Arsadi L)