KABARACEH, TAKENGON: Perayaan panen kopi dalam bentuk Festival Panen Kopi kembali digelar di Dataran Tinggi Gayo September tahun ini. Festival yang telah berlangsung empat kali sejak 2017 akan diisi dengan pagelaran dan atraksi budaya. Festival ini menjadi salah satu event yang ditunggu-tunggu dan selalu diisi dengan konten-konten menarik di tengah suka cita musim panen kopi.
Pelaksanaan Festival Panen Kopi kelima kali di tahun ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Pemajuan Kebudayaan Desa dan penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Dana Pengembangan Lanjutan Kegiatan Prioritas Tahun 2022, Fasilitasi Bidang Kebudayaan 2022.
Fitra Arda, Sekretaris Direkrorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek menyatakan bahwa ”Fasilitasi Bidang Kebudayaan adalah kegiatan pendukungan berupa fasilitasi dana hibah yang diberikan kepada kelompok Kebudayaan atau perorangan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat maupun pihak-pihak yang terkait bidang Kebudayaan untuk mendorong upaya pemajuan Kebudayaan secara langsung dan menyeluruh’.
Festival Panen Kopi ini akan berlangsung di tiga desa Kabupaten Aceh Tengah, Desa Kute Lintang Kecamatan Pegasing pada tanggal 3 dan 4 September, selanjutnya di desa Kelitu Kecamatan Bintang pada 10-11 September dan desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan pada tanggal 17-18 September 2022. Desa Paya Tumpi Baru adalah salah satu penerima program pemajuan kebudayaan desa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak tahun 2021 lalu.
Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah Ay mengungkapkan Festival Panen Kopi Gayo adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai wahana akselerasi pemajuan kebudayaan. Hajatan ini mengombinasikan kegiatan pasar kopi, budaya, pariwisata, festival budaya dan pertunjukan dalam satu paket kegiatan yang merupakan bentuk selebrasi atas kegiatan panen raya (besar) kopi Gayo.
Kegiatan ini bertujuan sebagai program percontohan pemberdayaan masyarakat melalui kebudayaan dengan bentuk pemanfaatannya berupa wisata dan pemasaran produk hasil potensi warga dengan cara kreatif, mandiri, dan berkelanjutan dengan pelibatan masyarakat setempat sebagai pelaksana dan penyelenggara kegiatan.
Harapannya sebut Hardiansyah Ay melalui festival ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang terlibat dan masyarakat Aceh Tengah secara umum melalui ekonomi kreatif dan pariwisata dari dampak berkembangnya sektor kebudayaan.
“Upaya pemberdayaan masyarakat dalam pemajuan kebudayaan berbasis komunitas dan masyarakat ini diharapkan dapat berdampak baik dalam jangka panjang. Oleh karena itu kami berharap dapat bersinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pelaku budaya, masyarakat, pemerintah desa, kabupaten, provinsi, pusat termasuk sektor swasta sehingga apa yang kita harap bersama mengenai peningkatan SDM kebudayaan di Aceh Tengah dapat dicapai sesuai dengan tujuan bersama” disampaikan Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dijelaskan dalam Festival Rakyat ini menawarkan pengalaman panen kopi Gayo langsung di kebun kopi, menginap di rumah warga menyaksikan pertunjukan kesenian, permainan rakyat dan perlombaan-perlombaan, kuliner serta ritual-ritual dalam khazanah kebudayaan di dataran tinggi Gayo di masing-masing tiga desa sembari menikmati keindahan alam. Panitia juga menyediakan paket wisata bagi pengunjung yang ingin segala kebutuhan dan aktivitasnya dipasilitasi panitia, Paket khusus ini dapat diperoleh dengan langsung mengakses website www.festivalpanenkopi.com dan atau mendapatkan informasi melalui Instagram @panenkopi_festival.* (ARS)