Pemko Sabang Terus Upayakan Pengendalian Inflasi

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH

KABARACEH, SABANG: Perkembangan inflasi Kota Sabang selama tahun 2022 terus bergerak, terhitung Januari sebesar 1,01 % (mtm) dan pada September 0,78% (mtm).

Untuk mengendalikan kondisi tersebut, Pemerintah Kota Sabang serius menindaklanjuti arahan Presiden dan SE Mendagri dan arahan Gubernur Aceh, untuk terus berupaya mengawasi dan mengambil sikap atas hal ini, pasca penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Kota Sabang.

“Mudah-mudahan terus menurun inflasinya, semua pihak harus kompak untuk bisa mengambil peran agar daerah kita mampu dan siap untuk mengendalikan inflasi. Kita perlu mengambil langkah-langkah dalam pengendalian inflasi di Kota Sabang,” kata Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, Senin (17/10).

Adapun Langkah- langkah dimaksud antara lain, isu pengendalian inflasi harus dijadikan agenda prioritas dan sinergi serta kolaborasi, selanjutnya pengaktifan peran TPID Kota Sabang, untuk koordinasi pengendalian inflasi dan Melaksanakan Program Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen.

“Kami harapkan OPD Teknis nantinya dapat mendorong dan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat, dalam pelaksanaan program gerakan tanam pangan cepat panen,” harap Pj Wali Kota.

Pemerintah Kota Sabang juga mengajak masyarakat, untuk terus berupaya meningkatkan produksi komoditas pangan untuk kemandirian pangan agar dapat mengurangi ketergantungan bahan pangan dari luar Sabang, dengan memanfaatkan lahan kosong/terlantar, dibawah pendampingan dinas teknis terkait.

Menurut data yang berhasil dihimpun tim Humas Pemko Sabang, ada sejumlah komoditas penyebab inflasi Kota Sabang antara lain cabai merah, bawang merah, telur ayam, daging ayam, beras, BBM, rokok, angkutan dan lain-lain.

Hal yang menjadi kendala bagi Kota Sabang kedepan, yaitu kebiasaannya pada awal dan akhir tahun, cuaca/ kondisi perairan Sabang kurang bersahabat, sehingga akan bisa berpengaruh pada hasil tangkapan nelayan.

Untuk itu Kota Sabang harus bersiap menjaga persediaan segala kebutuhan pokok, yang diperkirakan menjadi penyumbang inflasi selanjutnya.
Namun demikian sejak awal tahun hingga oktober 2022, Disperindagkop Kota Sabang melalui anggaran Disperindag Provinsi Aceh, telah menggelar pasar murah sebanyak dua kali di Kota Sabang, dan ke depan pemko sabang akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi guna melakukan kembali pasar murah.

Selama ini masyarakat terbantu beban pengeluarannya dengan program Pemerintah Kota Sabang seperti program Geunaseh, kemudian ada program subsidi gas LPG dan rekning listrik melalui ADG, dan lain-lain. (REL)

KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI