KABARACEH, BANDA ACEH: Sebanyak enam siswa dan siswi serta seorang guru Aceh menerima hadiah juara dan penghargaan pada ajang Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) STEM (Science, Technology, Engineering, Math) tingkat Nasional tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Pusdatin Kemendikbudristek) di Jakarta.
Adapun para siswi yang menjadi juara tingkat nasional dengan kategori tim terkreatif untuk jenjang SMK yang berasal dari SMK Negeri 2 Langsa yaitu Nadya Rabila, Nayla Muthia Ramadhani, dan Riska Agus Putri dengan guru pendamping Ardinur Mahyuzar. Dengan judul projek “Demang : Pemanfaatan Destilat Daun Manggrove (Bruguiera Gymnorrhiza) sebagai Bahan Detergen Alami”.
Untuk kategori tim terkomunikatif untuk jenjang SMP yang berasal dari MTs Negeri 7 Aceh Timur yaitu Faizah Aliyah Putri, Muhammad Aydil, dan Raisya Nabila dengan guru pendamping Dwi Ermayanti. Dengan judul projek “Daun Meulu Dapat Menurunkan Panas Suhu Tubuh Melalui Proses Pengendapan”.
Sedangkan penghargaan sebagai Duta Teknologi 2022 diberikan kepada Seri Amalia, S.Pd, M.Pd yang merupakan Guru Beprestasi Aceh dari SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Kepada para juara, Pusdatin Kemendikbudristek memberikan tabungan pendidikan sebesar Rp 10 juta, plakat, merchandise dan piagam penghargaan.
Para juara diharuskan untuk membuat projek dengan menerapkan 4C (Critical Thinking, Creative, Collaborative, dan Communicative).
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM melalui Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, T. Fariyal, S.Sos, MM menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang telah diraih oleh siswa dan siswi serta guru yang ada di Aceh.
“Prestasi siswa dan guru di Aceh pada perlombaan science dan teknologi semakin menaingkat setiap tahunnya. Kami ucapkan selamat dan terimakasih atas perjuangan siswa dan siswi serta guru-guru pembimbing yang hebat ini,” ucapnya, Rabu 7 Desember 2022.
Fariyal menjelaskan selama tiga tahun berturut-turut, perwakilan Aceh telah meraih prestasi pada ajang Kihajar Nasional, khusus tahun ini Aceh mendapatkan tiga penghargaan sekaligus. Ini menjadi capaian baru bagi pendidikan Aceh, karena tidak banyak daerah yang mendapatkannya.
“Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik Aceh bekerjsama dengan Pusdatin Kemendikbudristek telah melaksanakan seleksi Kihajar 2022 mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi dan masing-masing juara pertama dan kedua dikirimkan ke nasional,” ujarnya.
Sebelum dikirim ke jenjang nasional, UPTD Balai Tekkomdik Aceh juga memberikan bimbingan teknis sebagai pembekalan dan persiapan lomba Kihajar nasional selama 4 hari di Banda Aceh. Pematerinya dari berbagai unsur mulai guru beprestasi, konten kreator, master of ceremony, dan tim UPTD Balai Tekkomdik Aceh.
“Di tingkat provinsi, Pemerintah Aceh juga memberikan hadiah uang pembinaan senilai Rp 5 juta bagi juara pertama dan Rp 4 juta bagi juara kedua ditambah piagam penghargaan dan merchandise,” ungkapnya.
Fariyal menjelaskan Kemendikbudristek melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) menggelar Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) yang sudah rutin diselenggarakan sejak 2006. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong semangat berinovasi dan berkolaborasi dalam mendayagunakan teknologi untuk pembelajaran.
“Saat ini transformasi teknologi digital telah dilakukan dengan mengedepankan platform pendidikan yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan, guru, kepala sekolah, dan seluruh pelaku pendidikan,” katanya.
Menurutnya, salah satu faktor yang mendorong pengembangan transformasi digital adalah semangat para guru dan pelajar untuk mengikuti berbagai pelatihan teknologi yang diadakan oleh Pemerintah.
“Seperti program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK), Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math), serta materi-materi pembelajaran yang dibagikan melalui platform belajar.id,” katanya.
Fariyal menuturkan sebagai apresiasi semangat dalam mengakselerasi transformasi sistem pendidikan dengan Gerakan Merdeka Belajar, Kemendikbudrsitek setiap tahunnya menggelar Anugerah Kihajar.[]