KABARACEHONLINE.COM, BANDA ACEH: Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sedang melangsungkan event besar yakni Pekan Kebudayaan Aceh VIII. Dalam kegiatan tersebut setiap kabupaten/kota di seluruh Aceh ikut serta untuk memeriahkan acara dengan memamerkan aneka produk kebudayaan di anjungan masing-masing. Selain itu juga ada puluhan stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjual aneka produk, mulai dari kuliner, kerajinan, fesyen, hingga pernak-pernik.
Kabupaten Aceh Tengah, selaku daerah penghasil kopi arabika terbaik di dataran tinggi Gayo, sangat antusias menyambut perhelatan akbar empat tahunan ini. Ini menjadi momentum bagi daerah dingin itu untuk menunjukkan produk-produk kebudayaan Gayo yang bermutu dan bernilai tinggi.
Sebagai daerah penghasil kopi, maka untuk memanjakan para pengunjung ke Anjungan Aceh Tengah, pada hari ini, Kamis, 9 November 2023, panitia menyediakan racikan kopi arabika gratis bagi pengunjung. Sajian kopi gratis dapat dinikmati mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan selesai.
Kopi Gayo yang tumbuh di ketinggian di atas seribu meter di atas permukaan laut memiliki cita rasa yang unik dan khas. Kopi ini biasanya disajikan sebagai espreso. Karena cita rasanya yang unik, kopi ini telah lama menjadi primadona, khususnya di kalangan anak-anak muda.
Nah, tunggu apa lagi. Yuk, kunjungi Anjungan Aceh Tengah hari ini. Menariknya, sambil menikmati kopi, pengunjung yang hadir juga dapat melihat aneka rempah yang dipamerkan di anjungan tersebut. Seperti biji andaliman, asam patikala, buah jernang, biji ketapang, buah loa, jahe, kemiri, bawang merah Gayo, cabai, dan banyak lainnya.
Selain itu di sana juga terdapat sebuah tempat unik untuk menyimpan garam yang biasa digunakan oleh masyarakat Gayo pada zaman dahulu. Warga lokal menamainya dengan sebutan bojok. Ini adalah wadah yang terbuat dari buah labu air yang dikeringkan. Biasanya bojok akan digantung di dapur kayu. Bagi yang penasaran bisa langsung berkunjung ke anjungan.
Nah, bagi yang sedang mencari spot foto, Anjungan Aceh Tengah juga bisa dijadikan rekomendasi. Karena di sana terdapat kain kerawang khas Gayo yaitu upuh ulen-ulen. Kain ini dibuat secara tradisional oleh warga lokal, yaitu proses penjahitan dan bordirnya dilakukan menggunakan tangan dan tanpa mesin.
Meski demikian ketika memasuki ruang tersebut kita wajib mematuhi setiap aturan yang tertulis. Walaupun diperbolehkan untuk memotret, tapi pengunjung dilarang keras menyentuh setiap objek pameran.| REL