KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Untuk meningkatkan Indeks Aceh Besar sebagai Kabupaten layak anak, Radio Panglima Polem sebagai lembaga penyiaran publik lokal juga memiliki peran penting melalui program-program edukasi.
Kepala DPPKBPP dan PA Kabupaten Aceh Besar, Drs Fadhlan mengatakan, untuk menunjang peningkatan Indeks peringkat kabupaten layak anak, maka semua stakeholders harus ikut memberikan dukungan, termasuk lembaga penyiaran lokal seperti Radio Panglima Polem, yang selama ini telah turut andil dalam program-program siaran edukasi, kata Fadlan di Kota Jantho, Senin (18/3/2024)
“Tentu saja, eksistensi Radio Panglima Polem melalui program-program edukasi akan memberikan dampak pada peningkatan Indeks kabupaten layak anak,” ujar Fadhlan.
Saat ini katanya, Aceh Besar sejak tahun 2022 dan 2023 baru berhasil meraih peringkat Madya sebagai Kabupaten Layak Anak, sehingga dengan dukungan semua pihak diharapkan peringkat itu bisa terus naik ke tahap berikutnya. “Kita berharap dengan dukungan dan partisipasi semua elemen, kita bisa meraih peningkatan Indeks dan bisa naik peringkat,” harapnya.
Direktur Radio Panglima Polem Kota Jantho, Muzakkir RA mengatakan, sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Panglima Polem yang mengudara di frekwensi 104.0 Mhz FM, berkomitmen mendukung kemajuan ibukota Aceh Besar dalam berbagai bidang. Salah satunya akan terus berperan aktif memberikan edukasi untuk mendukung kabupaten layak anak. “Kita terus berupaya dengan segenap sumber daya yng dimiliki untuk mendukung kabupaten layak anak, melalui program-program edukasi,” ujar Muzakkir yang akrab disapa Cik Boy.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI,,Bintang Puspayoga mendorong agar industri penyiaran di Indonesia dapat terus berkarya menghasilkan program-program anak yang berkualitas.
“Saya mengajak industri penyiaran untuk terus berkarya, menghasilkan program-program anak berkualitas agar menjadi siaran yang sehat bagi anak. Mari kita selamatkan generasi penerus bangsa dengan tidak membiarkan mereka terpapar dengan tayangan negatif yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, radikalisme, yang akan mempengaruhi kecerdasan, perilaku, dan kepribadian anak,” kata Bintang.
Dikatakannya, media penyiaran memiliki peran strategis dalam tumbuh kembang anak. “Tidak dapat dipungkiri berbagai acara dan program penyiaran yang ditayangkan oleh media penyiaran berdampak dan berkontribusi membentuk karakter anak,” tuturnya.
Menteri Bintang Puspayoga mengatakan bahwa dalam upaya melindungi anak-anak Indonesia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga dibutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, termasuk media massa.
“Semua pihak harus ikut berkontribusi menciptakan lingkungan yang lebih positif dan kondusif untuk anak-anak kita, agar mereka dapat tumbuh berkembang dengan maksimal dan bahagia. Mari terus tebar hal-hal positif melalui tayangan dengan pesan-pesan berkualitas, sehingga akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Indonesia,” ujarnya. (Slm)