KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM yang diwakili Asisten I Sekdakab Farhan AP membuka secara resmi pelatihan menganyam kerajinan rotan anggota Persit Kartika Candra Kirana (KCK) di jajaran PD Kodam Iskandar Muda.
Pelatihan itu berkerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Aceh Besar, di Gedung Dekranasda Gampong Gani, Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (05/06/2024).
Sambutan Pj Ketua Dekranasda Aceh Besar melalui Asisten I Sekda Aceh Besar Farhan diawali dengan sebuah pantun “Pergi ke Ie Seuum untuk berendam, pulang jangan sampai ke sasar, selamat datang kepada ibu Pangdam IM di Dekranasda Aceh Besar”.
Kemudian, Farhan memperkenalkan tentang keberadaan gedung Dekranasda Aceh Besar yang memiliki fasiltas gedung untuk rapat pertemuan dan sudah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Di sini juga ada sentra IKM yang bertujuan sebagai tempat produksi produk dan daya tarik wisata kerajinan dan wisata pendidikan seperti dilakukan pada hari ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, ada beberapa produk kerajinan unggulan yang telah berhasil menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Aceh Besar.
“Seperti, bordir pakaian, bordir tas dan peci, songket Aceh (solanda), sulaman kasab, anyaman rotan, anyaman bili dan produk lainnya,” paparnya.
Farhan juga mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 banyak pencapaian yang telah berhasil diraih oleh Dekranasda Aceh Besar, baik itu tingkat Provinsi Aceh maupun nasional.
“Seperti, juara 3 terbaik produk best natural fibers inacraff 2022, 6 top desiner inacraft fashion show 2022, juara 1 lomba kerja terbaik pada Rakerda Dekranasda se Aceh, Juara 1 Desa kerajinan binaan terbaik pada Rakerda Dekranasda se Aceh, juara 2 lomba busana kreasi daerah pada Rakerda Dekranasda se Aceh, juara 2 dekorasi stand terbaik pada Rakerda Dekranasda se Aceh, 6 Karya kriya terbaik Indonesia kategori serat alam pada Dekranas award 2023 dan juara 1 lomba peragaan busana tradisi,” ungkapnya.
Selain itu, rangkaian pembinaan dan pelatihan juga terus dilakukan, seperti pada tahun lalu pihaknya kembali membangkitkan kerajinan kasab, meningkatkan keahlian pada songket dan rotan, sehingga tercipta usaha baru seperti batik dan gerabah.
“Selain itu, Dekranasda juga melaksanakan pembinaan IKM melalui program “KUPER” kunjungan perajin setiap jumat sebagai upaya pembinaan dan regenerasi data di Aceh Besar,” sebutnya.
Ia berharap, semoga IKM terus tumbuh dan menjadi IKM yang hebat. “Jadi, saya berharap kerja sama seperti ini bisa terus dijalankan,” harapnya
Sementara itu, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD IM Ny Eva Niko Fahrizal mengatakan, pelatihan menganyam kerjinan rotan yang diselenggarakan hari ini adalah salah satu wujud nyata dari komitmen peserta untuk terus belajar dan berkembang. Karena, keterampilan menganyam rotan tidak hanya menjadi hobi yang menyenangkan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan.
“Sebab, produk dari kerajinan rotan memiliki nilai jual yang tinggi di pasar lokal maupun internasional, dengan menguasai keterampilan ini kita bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga dan turut berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia khususnya di Aceh,” katanya.
Ia menjelaskan, sebagai anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tidak hanya berperan sebagai pendamping suami dalam bertugas di jajaran TNI AD. Tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
“Salah satunya upaya meningkatkan kesejahteraan adalah dengan mengembangkan keterampilan yang bermanfaat seperti menganyam rotan ini,” tuturnya.
Kemudian, ia mengucapkan terima kasih kepada Dekranasda Aceh Besar dan semua pihak yang telah berkerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan menganyam kerajinan rotan. “Semoga pelatihan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua,” ucapnya.
Terakhir Istri Pangdam IM Mayjen Niko Fakhrizal ini berharap kepada peserta dapat mengikuti pelatihan dengan penuh semangat dan kesungguhan. “Ingatlah bahwa, tidak ada usaha yang sia-sia, karena setiap keterampilan yang kita pelajari akan sangat bermanfaat di masa depan, asal ditekunin dengan serius,” tandas Ny Eva Niko Fahrizal. (Slm)