KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Kepala Puskesmas Kecamatan Darul Kamal Maya Sopa, STP, menyatakan, pasca gerakan intervensi serentak penimbangan dan pengukuran tinggi bayi angka prevalensi stunting mengalami kenaikan 0,7 persen.
“Jadi, angka prevalensi stunting mengalami kenaikan, mengingat pada tahun 2023 prevalensi stunting berada di 14,9 persen, namun terjadi peningkatan di tahun 2024 menjadi 15,6 persen, tapi kenaikannya cuma 0,7 persen,” hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Darul Kamal Maya Sopa, STP, Aceh Besar, Senin (15/07/2024).
Ia menjelaskan, angka prevalensi stunting mengalami kenaikan, dikarenakan ada beberapa penambahan kasus kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan banyak data ibu balita yang baru masuk. Tapi, dengan adanya penimbangan serentak dengan target 100 persen, pihak Puskesmas kembali mudah untuk mendapatkan data-data balita yang dulu berada di luar wilayah.
“Contohnya, ada seorang ibu setelah melahirkan, dia lebih memutuskan pulang ke rumah orang tuanya yang berada di luar wilayah. Jadi, waktu mereka kembali ke Darul Kamal, baru lah mereka daftar ke Puskesmas, itulah penyebab angka stunting terjadi kenaikan,” jelasnya.
Ia menyebutkan, sekarang Puskesmas Darul Kamal memiliki tanggung jawab untuk menurunkan angka prevalensi stunting yang berada di angka 0,7 persen hingga bulan Desember tahun 2024 mendatang.
“Insyaalah, ke depan angka ini bisa kami turunkan sesuai dengan target, kami akan melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting di sini,” sebut Maya Sopa.
Ia berharap, angka prevalensi stunting di Kecamatan Darul Kamal tahun 2024 dapat sesuai dengan target nasional yakni 14 persen.
“Oleh karena itu, kami akan terus memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh masyarakat dan melakukan intervensi bagi yang memiliki masalah gizi ( ibu hamil),” pungkas Maya Sopa. (Slm)
