SABANG, KABARACEHONLINE.COM: Pemerintah Kota Sabang melalui Disperindagkop dan UKM Kota Sabang menggelar pasar murah untuk masyarakat umum dalam rangka penekanan Inflasi untuk harga bahan kebutuhan pokok (Bapok) melalui dana Otonomi Khusus Aceh (Doka).
Adapun komoditi yang disubsidi oleh Pemerintah Kota Sabang yaitu beras sebanyak 23.000 Kilogram, gula pasir sebanyak 3.150 Kilogram, minyak goreng 3.150 Kilogram, dan telur 1.240 lempeng.
“Tentu pasar murah ini antisipasi dari pemerintah dalam rangka menjaga inflasi sesuai arahan dari Pemerintah Provinsi dan pusat di semua daerah. Dan hari ini yang Ketiga kalinya kita lakukan dalam seminggu terakhir,” kata Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman.
Diakuinya, bahwa terjadi penurunan daya beli masyarakat terhadap sembako dipasaran, hal ini lumrah terjadi di Kota Sabang terutama dalam tahun ajaran baru. Namun demikian, pihaknya melalui Disperindagkop dan UKM Kota Sabang tetap memantau dan menjaga kestabilan terhadap bahan pangan dasar tersebut.
Sementara, Plt Kadis Prindagkop dan UKM Kota Sabang, Rinaldi menjelaskan, bahwa rata – rata subsidi harga dari Rp. 5.000,- sampai Rp. 10.000,- Pasar murah dilakukan di Tiga lokasi berbeda. pada tanggal 5 September 2024 kegiatan dilaksanakan di Gampong Cot Abeuk dengan jumlah komoditi seperti beras sebanyak 800 sak, gula pasir sebanyak 500 Kilogram, minyak goreng 500 Kilogram, dan telur 350 lempeng.
Selanjutnya, di Gampong Paya pada tanggal (6/9) dengan jumlah komoditi seperti beras sebanyak 500 sak, gula pasir sebanyak 300 Kilogram, minyak goreng 300 Kilogram, dan telur 250 lempeng.
“ Dan hari ini di Gampong Kuta Ateuh ini jumlah komoditi yang kita berikan seperti beras sebanyak 1.000 sak, gula pasir sebanyak 775 Kilogram, minyak goreng 775 Kilogram, dan telur 640 lempeng,” jelas Rinaldi, Sabtu (7/9/2024)
Lebih lanjut Rinaldi mengatakan, tidak ada batasan atau syarat khusus untuk membeli bahan di pasar murah ini, hanya perlu mengambil kupon mengikuti intruksi dari petugas dilapangan. Semoga pasar murah ini bisa membantu masyarakat yang sedang dalam tekanan ekonomi, tutupnya.(*)