Jadi Narasumber UKW PWI, Pj Gubernur Aceh Ingatkan Pentingnya Kompetensi Wartawan

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH
Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., Menjadi Narasumber pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XIX tahun 2024 dengan peran media dibalik sukses PON XXI Aceh-Sumut 2024, di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Jumat, 27 September 2024. (Foto/ Humas Aceh)

BANDA ACEH, KABARACEHONLINE.COM: Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, menghadiri undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh pada Jumat, 27 September 2024, sebagai narasumber dalam acara Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar di Hotel Kriyad Muraya, Banda Aceh. Kedatangan Safrizal disambut oleh Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, bersama sejumlah pengurus dan para wartawan peserta UKW.

Dalam pemaparannya di hadapan para peserta, Safrizal mengangkat tema Peran Media di Balik Suksesnya PON XXI Aceh-Sumut”, sesuai dengan permintaan panitia UKW. Ia menekankan pentingnya peran media dalam menyukseskan perhelatan olahraga nasional tersebut.

Safrizal menjelaskan bahwa media memiliki peran krusial sebagai pilar keempat demokrasi, sesuai dengan fungsi pers nasional yang tercantum dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Ia juga menyoroti bagaimana media menjadi jembatan informasi selama PON XXI Aceh-Sumut 2024. Menurut Safrizal, media berfungsi sebagai promotor acara, penggerak semangat masyarakat, serta penyedia edukasi, selain juga menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap pemerintah.

“Tanpa peran media, PON bisa dikatakan akan gagal,” tegasnya.

Safrizal menambahkan bahwa kontribusi media sangat terasa, terutama dalam memberikan informasi real-time kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai perkembangan PON. Ia mencontohkan bagaimana media mengawal isu terkait konsumsi makanan kontingen, yang kemudian ditanggapi pemerintah dengan perbaikan.

Selain membahas peran media dalam PON, Safrizal juga berbicara tentang tantangan media modern. Menurutnya, media saat ini memiliki kekuatan besar dalam demokrasi, tetapi dengan kekuatan tersebut juga datang tanggung jawab yang besar. Ia mengutip sebuah pepatah terkenal, “Kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut cenderung korup secara absolut.”

Safrizal menekankan bahwa profesionalisme adalah pembeda utama antara media yang berorientasi pada idealisme dan media yang hanya mengejar keuntungan. Ia menegaskan bahwa media adalah profesi yang berlandaskan idealisme, bukan sarana untuk mencari kekayaan.

“Saya sangat mengapresiasi teman-teman wartawan yang teguh menjalankan profesi jurnalistik dengan penuh idealisme. Ini sebuah hal yang luar biasa,” katanya.

Di akhir sesi, Safrizal juga menjawab beberapa pertanyaan dari peserta UKW terkait pelaksanaan PON XXI, yang menjadi bagian dari ujian kompetensi wartawan. Pertanyaan tersebut menguji kemampuan para peserta dalam menggali informasi dari narasumber. []

KABAR LAINNYA