KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM bersama unsur Forkopimda yakni Kapolres Aceh Besar AKBP Sujoko SIK MH, Kajari Aceh Besar Jemmy Novian Tirayudi SH MH MSi dan Pj Ketua TP- PKK Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Dayah Terpadu Babul Magfirah Cot Keueung, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Senin (4/11/2024).
Pada kesempatan itu Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto didampingi Pj Ketua TP-PKK Aceh Besar Cut Rezky Handayani dan Asisten II Sekdakab Aceh Besar M.Ali, S.Sos, M.Si beserta Kadis Pertanian Aceh Besar Jakfar SP MSi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Dayah Terpadu Babul Magfirah Ustad Tgk. H. Masrul Aidi, Lc yang telah mengundang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Forkopimda Aceh Besar pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Dayah Terpadu Babul Magfirah.
“Atas nama Pemkab dan Forkopimda Aceh Besar, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pimpinan Dayah Terpadu Babul Magfirah yang telah mengundang kami, semoga peringatan maulid ini merupakan wujud semangat kita untuk meneladani akhlak dan kepribadian Rasulullah SAW, di samping juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturrahmi antara ulama dan umara dalam suasana yang penuh keakraban,” ucapnya.
Iswanto menyampaikan bahwa makna yang paling mendasar dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk mengevaluasi sejauh mana uswatun hasanah yang melekat pada diri Rasulullah SAW dapat diteladani dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. “Sungguh merupakan kerugian, apabila acara seperti ini tidak mampu merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, baik dalam tataran ibadah secara vertikal maupun horizontal melalui peningkatan Iman dan Taq’wa serta semakin tingginya kesalehan sosial.” tegasnya.
Lebih lanjut Iswanto mengatakan keteladanan Rasul yang saat ini hampir punah, harus dihidupkan lagi yang diawali dengan menjalin silaturahmi, mempererat rasa kebersamaan, persaudaraan dan gotong-royong, mengingat masyarakat saat ini sudah kurang peduli lagi terhadap lingkungan, banyak yang tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan, padahal Islam merupakan agama yang mengajarkan ketertiban, keindahan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, sebagaimana sabda Rasul dalam hadist bahwa “kebersihan itu sebagian dari iman,” imbuhnya.
Disisi lain Iswanto menambahkan bahwa ulama dan umara haruslah saling bersinergi dalam pembinaan umat. Berlatar inilah, Pemkab Aceh Besar terus mendorong keberadaan masjid dan meunasah apalagi dayah atau pesantren, tidak hanya sebagai tempat ibadah dan menuntun ilmu, tapi juga memberdayakan serta membimbing umat di wilayah lingkungan.
“Karena tanpa ada yang membimbing, mengajari, dan mengarahkan akan menjadi seperti apa masyarakat masyarakat kita kedepan,” ujar Iswanto.
“Terlebih ketika kemajuan teknologi informasi yang saat ini luar biasa cepat masuk ke telinga dan hati masyarakat, maka peran ulama sangat dibutuhkan dalam menuntun umat,” tambahnya.
Selanjutnya, Iswanto mengingatkan, selain bulan Maulid, bulan November ini merupakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, dimana Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu penyelenggara Pilkada pada 27 November mendatang, peran ulama dalam menciptakan Pilkada yang kondusif sangatlah besar.
“Oleh karena itu, harapan kami, pada masa kampanye ini, walau pun kita beda pilihan, berbeda baju, mari kita pelihara iklim yang kondusif, jaga persatuan dan kesatuan, sehingga Pilkada ini bisa melahirkan sosok pemimpin yang baik untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat khususnya di Aceh Besar,” pungkas Iswanto.
Selain Pejabat Pemkab dan Forkopimda Aceh Besar, Maulid Nabi Muhammad SAW di Dayah Terpadu Babul Magfirah juga dihadiri sejumlah tokoh Aceh, tokoh Aceh Besar dan tokoh Banda Aceh, serta tokoh masyarakat Kecamatan Kuta Baro dan tamu undangan lainnya. (Slm)