SUKA MAKMU, KABARACEHONLINE.COM: Paparan visi misi pasangan Asib Amin – Tarmilin Usman ( AMAN) Nomor Urut 3 sangat memihak kepada rakyat kecil.
Bahkan closing statemen (kesimpulan akhir) paslon ini mendapat pujian rakyat Nagan Raya.
Acara debat kandidat empat paslon Bupati Nagan Raya berlangsung Kamis 7 Nopember 2024 di Aula Alun-Alun Suka Makmu disiarkan langsung TVRI bekerjasama dengan KIP Nagan Raya.
Debat kandidat ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB disiarkan langsung TVRI stasion Aceh, walau ada satu paslon yang terlambat namun acara langsung dimulai.
Menurut pengamatan masyarakat yang langsung hadir menyaksikan debat ini, ke empat kandidat semangat luar biasa mulai dari pemaparan visi misi hingga closing statement.
Banyak tokoh masyarakat yang hadir menyampaikan kepada media ini bahwa kita yang ingat adalah di closing statement yang disampaikan yang melekat pada pikiran dan ingatan masyarakat yang hadir dan banyak yang menyaksikan melalui sosial media youtube maupun media streaming lainnya.
Paslon AMAN menyampaikan dengan tulus bahwa tidak ada yang lebih tinggi dari partai pengusung yang partainya presiden, walau semua paslon menggaung-gaungkan keunggulan partai pengusungnya yang menjadi DPR RI dan menteri, Paslon 3 punyanya presiden.
Dari latar belakang inilah Paslon 3 menyampaikan bahwa rakyat adalah Raja, Raja bukan Bupati, bupati yang melayani rakyat bukan sebaliknya. Paslon urut 3 ingin melihat rakyat Nagan Raya selalu tersenyum bersama.
Salah seorang tokoh Darul Makmur Nagan Raya, Tgk Mawardi usai debat publik mengatakan closing statemen paslon AMAN mencerminkan sosok pemimpin yang sejuk dan berpihak kepada rakyat.” Semoga paslon AMAN diberikan jalan oleh Allah, kami merindukan pemimpin yang mengayomi dan punya kasih sayang kepada rakyatnya,” doa Tgk Mawardi.
Closing statemen dan penyampaian visi dan misi paslon AMAN, menurut tokoh lain pun sangat menyentuh sanubari rakyat. Selama ini rakyat terkesan bagaikan tinggal bukan di rumah sendiri. Ini contoh pemimpin dekat dengan agama,” ungkap salah seorang tokoh ulama setempat. (*)
