BENER MERIAH, KABARACEHONLINE.COM: Aroma dan Kenikmatan Kopi Gayo sudah terkenal di seluruh dunia. Bahkan Taste Atlas, salah satu salah satu situs terkemuka dunia yang merekomendasikan kuliner dan minuman, mendapuk Kopi Arabika Gayo sebagai Kopi Terbaik Dunia bersama beberapa kopi dari beberapa belahan dunia lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Gubernur Aceh Dr H Safrizal ZA M Si, dalam sambutannya pada acara Desember Kopi Gayo, yang di pusatkan di Taman Arboretum Taman Seni Budaya Baletu, Sabtu (30/11/2024).
“Kopi Gayo adalah salah satu kopi terbaik dunia. Aroma dan citarasanya menggoda dunia. Kopi Gayo adalah kebanggan Aceh, kebanggan Indonesia, Karena itu, merugilah mereka yang pernah hidup di dunia tapi tidak pernah mencicipi kopi Gayo,” ujar Safrizal sedikit berpuisi.
“Bersyukurlah saudara-saudara yang hidup di Tanoh Gayo, teruslah bermunajat dan berdo’a agar Allah selalu menyuburkan Tanoh Gayo agar Kopi Gayo terus bertumbuh bersemi setiap hari,” imbau mantan Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung itu.
Dalam sambutannya, Safrizal mengungkapkan, Dataran Tinggi Gayo sebagai wilayah yang komplit, karena selain produsen kopi yang nikmat, Dataran Tinggi Gayo juga memiliki pemandangan yang indah dan sejuk. Selain itu, adat budaya Gayo juga sangat kaya dan mendunia.
“Mungkin banyak tempat indah di dunia, tapi tidak ada tempat yang memiliki perpaduan komplit seperti di atanoh Gayo. Di sini, kita bisa merasakan kenikmatan kopi yang berpadu dengan adat budaya yang kaya serta menyaksikan keindahan alam Tanoh Gayo. Saya percaya, Allah menciptakan Tanoh Gayo sambil tersenyum,” ucap Safrizal.
“Insya Allah, selain menjadi sarana edukasi dan promosi yang baik, kegiatan ini juga akan semakin mempererat tali silaturrahmi kita semua. Tidak hanya masyarakat di Dataran Tinggi Gayo tetapi masyarakat seluruh Aceh.
*Tiba di Bener Meriah, Pj Gubernur Safrizal dan Istri Dipeusijuek*
Sebelumnya sesaat setelah tiba di Taman Arboretum, Pj Gubernur Safrizal beserta Istri Safriati yang datang mengenakan pakaian adat Gayo, disambut dengan prosesi adatbTepung Tawar atau Peusijuek.
Sebagaimana diketahui, ini merupakan kunjungan kerja pertama Safrizal ke Bener Meriah, pasca dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh pada 22 Agustus lalu.
Untuk diketahui bersama, prosesi Tepung Tawar mewakili 4 unsur, pertama rerumputan dedingin, yang melambangkan bahwa pemimpin yang dipeusijuek hendaklah memimpin dengan hati yang dingin. Selanjutnya, Bebesi, yaitu siapapun yang ditepungtawari duharapkan mempunyai keteguhan prinsip.
Sedangkan beras merupakan perwujudan tumbuhan padi yang merupakan makanan pokok masyarakat, yang memiliki pesan bahwa pemimpin diharapkan dapat menjamin ketersediaan pangan rakyatnya sepanjang masa.
Dan terakhir, rumput celala yang menjadi sebuah perlambang, bahwa sang pemimpin diharapkan agar bisa melihat secara luas dari berbagai sudut pandang dan bisa berlaku adil pada rakyatnya selama dirinya memimpin suatu negeri.
Sebelumnya, founder Desember Kopi Gayo Fikar W Eda, dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini telah berlangsung sejak 2016. Event ini digelar
berbasis pada adat, budaya, sejarah kopi dan kesejahteraan.
Pada Desember Kopi Gayo 2024 ini, juga diserahkan 13 Anugerah Desember Kopi Gayo kepada 13 tokoh pembaharu kopi dan penggiat wisata yang dianggap berjasa dalam kreasi dan inovasi kopi dan penguatan budaya.
Selain itu, juga diluncurkan becak wisata, dan peluncurkan Buku Buku Puisi 1550 MDPL, yang sebahagian besarnya bertema tentang Kopi. Buku yang ditulis oleh 200 penyair ini diterbitkan oleh dua penerbit sekaligus, yaitu Imagi Jakarta dan Gayo Institute.
“Buku ini bahkan telah dibeli sebanyak 100 buah oleh Pak Pj Gubernur seharga Rp10 juta. Terima kasih Pak Gubernur atas dukungannya terhadap penyelenggaraan acara ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemkab Bener Meriah dan Aceh Tengah atas dukungannya terhadap kegiatan ini,” ujar Fikar.
Rangkaian Desember Kopi Gayo 2024 juga diisi dengan kegiatan penanaman pohon yang diinisiasi oleh Leuser International Foundation dan Livelihoods Foundation.
Nantinya kedua lembaga tersebut akan menanam sebanyak 2 juta pohon selama 2 tahun, di lahan seluas 11.800 hektar dan sebanyak 10 ribu petani kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah akan menerima manfaat dari program Tanam Pohon Penaung Kopi/Agroforestri tersebut. []