
KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Besar, Hj Rita Mayasari, mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, untuk menjadi agen perubahan dalam menanggulangi dampak perubahan iklim yang kian nyata dan mengancam kehidupan sehari-hari.
Hj Rita Mayasari menegaskan, perubahan iklim bukan lagi sekadar isu global yang jauh dari keseharian masyarakat, melainkan telah menjadi persoalan yang nyata. Mulai dari cuaca ekstrem, gagal panen, hingga bencana alam kini dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Perubahan iklim bukan hanya urusan para ilmuwan atau pemerintah saja. Ini adalah tanggung jawab kita bersama—terutama kami para ibu dan perempuan sebagai pengelola rumah tangga,” ujarnya saat membuka Kampanye Kolaboratif We Can “Kita Bisa Menanggulangi Perubahan Iklim” yang berlangsung di Gedung UDKP Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Senin (28/7/2025).
Kegiatan tersebut turut diramaikan dengan berbagai agenda seperti bazar dan green fair TP PKK Lhoknga, dialog komunitas bertema Go Green, aksi bersih-bersih lingkungan, serta penanaman pohon.
Pada kesempatan itu, Hj Rita Mayasari menjelaskan, kontribusi dalam menjaga bumi dapat dimulai dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
“Melalui kebiasaan seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat air dan listrik, menanam pohon, serta memilah sampah, kita bisa memberi dampak besar bagi kelestarian bumi,” imbuhnya.
Menurutnya, PKK sebagai gerakan masyarakat berbasis keluarga memiliki peran strategis dalam mengedukasi dan menggerakkan masyarakat untuk peduli lingkungan.
“Kita bisa memulai dari lingkup terkecil: keluarga. Mari kita ajak suami, anak-anak, dan tetangga untuk peduli lingkungan. Ketika rumah tangga peduli, lingkungan akan ikut berubah,” tegasnya.
Ia juga menyerukan agar kegiatan kampanye tidak berhenti pada seremonial semata, namun ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lingkungan masing-masing.
“Saya mengajak seluruh kader PKK dan masyarakat yang hadir di sini untuk menjadi Agent of Change (Agen Perubahan). Mari kita mulai dari diri sendiri, dari rumah kita, dan dari hal-hal kecil yang bisa memberi dampak besar,” katanya dengan semangat.
Rita juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, khususnya Yayasan Kemanusiaan Penggagas Inklusi (YKPI), serta Ketua TP PKK Kecamatan Lhoknga Yusriana beserta jajaran.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi amal jariyah untuk bumi yang lebih lestari,” kata Rita yang juga menyisipkan pesan lokal “Ta jaga bumoe, bek aneuk chuco payah moe” sebagai ajakan moral untuk generasi penerus.
Sementara itu, Ketua YKPI Aceh, Ruwaida, dalam sambutannya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi dampak perubahan iklim secara bersama-sama dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman serius yang membutuhkan kolaborasi semua pihak, mulai dari individu, keluarga, komunitas, hingga pemerintah.
“Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada satu pihak saja. Perubahan iklim adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui edukasi, aksi nyata, dan gerakan kolaboratif seperti hari ini, kita membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari komunitas kecil,” ujar Ruwaida.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada TP PKK Aceh Besar dan TP PKK Kecamatan Lhoknga yang telah menjadi motor penggerak kesadaran lingkungan di tingkat akar rumput.
“Kolaborasi seperti inilah yang akan membawa dampak nyata. Ketika perempuan-perempuan hebat di gampong mulai bergerak, maka insyaallah bumi kita akan lebih terjaga,” tuturnya.
Dalam sesi talkshow yang dimoderatori oleh Ihan Nurdin, turut hadir tiga narasumber inspiratif yakni Ketua TP PKK Kecamatan Lhoknga Yusriana, Tokoh Perempuan dan Adat Desa Nusa Nurhayati, serta Ketua TP PKK Gampong Weuraya, Siti. Mereka masing-masing berbagi pengalaman dan upaya komunitas dalam menjaga lingkungan hidup di tingkat lokal.
Di sisi lain, Ketua TP PKK Aceh Besar Hj Rita Mayasari juga menyempatkan diri meninjau pelaksanaan bazar yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kampanye kolaboratif tersebut. Bazar tersebut menghadirkan beragam produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari masyarakat Kecamatan Lhoknga, mulai dari kuliner lokal, kerajinan tangan, hingga produk ramah lingkungan.
Kehadiran Hj Rita di area bazar disambut antusias oleh para pelaku usaha lokal dan masyarakat yang memadati lokasi. Ia tampak berdialog langsung dengan para pelaku UMKM, memberikan semangat, serta mendorong agar produk lokal terus dikembangkan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan.
“Produk-produk UMKM ini bukan hanya membanggakan dari segi kualitas, tapi juga menjadi bentuk kemandirian ekonomi masyarakat. Jika dikemas dan dipasarkan dengan baik, ini bisa menjadi potensi besar bagi ekonomi keluarga dan daerah,” sebutnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai pelestarian lingkungan dalam aktivitas ekonomi, misalnya dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik, memanfaatkan bahan daur ulang, serta memilih proses produksi yang ramah lingkungan.
“Semangat menjaga bumi juga harus tercermin dalam kegiatan ekonomi kita. Karena dengan begitu, kita tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tapi juga merawat lingkungan tempat kita hidup,” pungkasnya.
Kegiatan yang turut diwarnai dengan penandatanganan komitmen bersama tersebut turut dihadiri oleh Kepala DPMG Aceh Besar Carbaini SAg, pengurus PKK Kabupaten Aceh Besar, Camat Lhoknga Mukhtar Jacob SSos, unsur Forkopimcam Lhoknga, serta ketua dan pengurus PKK Kecamatan Lhoknga. (Slm)