
KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Besar, Hj Rita Mayasari, menegaskan komitmennya untuk terus membina dan mengembangkan sentra kerajinan anyaman rotan sebagai salah satu kebanggaan daerah dalam bidang kerajinan tradisional berbasis bahan lokal.
Hj Rita menyebutkan bahwa Gampong Kueh merupakan salah satu desa yang masih mempertahankan keaslian teknik dan bahan dalam proses pembuatan anyaman rotan. Para perajin di gampong ini masih menggunakan rotan slimit, yakni rotan lokal khas Aceh yang dikenal kuat dan berukuran kecil sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
“Perajin Gampong Kueh ini masih menggunakan rotan slimit yang merupakan rotan lokal kita di Aceh. Rotan ini kuat, lentur, dan bernilai tinggi. Namun, saat ini mulai tergeser dengan rotan pabrikan seperti rotan petrik. Karena itu, Dekranasda Aceh Besar menggagas kembali penggunaan rotan slimit agar warisan ini tidak punah,” ujarnya, dalam kegiatan Pembinaan Desa Kerajinan Tahun 2025, di Gampong Kueh, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan, pembinaan yang dilakukan Dekranasda Aceh Besar meliputi berbagai tahapan, mulai dari pembentukan kelompok dan paguyuban perajin, pelatihan desain produk, hingga promosi dan pemasaran melalui berbagai event lokal maupun nasional. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemesanan produk anyaman berbahan dasar rotan slimit untuk dipamerkan di Showroom Dekranasda Aceh Besar sebagai bentuk dukungan nyata terhadap perajin lokal.
“Kita telah membentuk Paguyuban ‘Awee Kueh’ yang menaungi delapan kelompok kecil dengan total 45 perajin. Ke depan, mereka juga akan dibantu untuk pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) merek dagang melalui Kemenkumham Aceh,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Dekranasda Aceh, Malahayati M Nasir menyampaikan, pihaknya kini tengah menjajaki kerja sama dengan Indonesia Design Development Center (IDDC) guna mendorong pengembangan berkelanjutan sektor kerajinan di Aceh.
“Kita perlu memperbanyak regenerasi perajin, meningkatkan kualitas desain, serta memanfaatkan teknologi agar produk kita mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ungkap Malahayati.
Ia menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor kerajinan, dengan memperhatikan kesejahteraan para perajin agar industri kreatif daerah dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Kegiatan pembinaan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Harian Dekranasda Aceh Besar Hj Nurul Fazli SAg, Ketua DWP Aceh Besar Nurbaiti, Kepala DPMG Aceh Besar Carbaini SAg, serta Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar Drs Sulaimi. (Slm)