
BIREUEN, KABARACEHONLINE.COM: Suasana haru menyelimuti tenda besar Universitas Al Muslim Bireuen saat 401 wisudawan dikukuhkan dalam Wisuda Gelombang Kedua Angkatan ke-39, Senin–Selasa, 27–28 Oktober 2025. Dengan prosesi ini, total 804 lulusan D3, S1, hingga Pascasarjana resmi menyandang gelar akademik, menandai berakhirnya perjuangan panjang mereka di bangku kuliah.
Wisuda ini bukan sekadar seremoni. Acara ini menjadi simbol kebangkitan generasi muda Aceh, ajakan untuk berdaya, mandiri, dan menjadi tuan di negeri sendiri.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, mewakili Gubernur Aceh Muzakir Manaf, menekankan bahwa kemajuan Aceh diukur dari kesiapan generasi muda bersaing dengan ilmu dan akhlak yang kuat.
“Kita harus menjadi tuan di negeri sendiri. Aceh maju jika anak mudanya berpendidikan dan mampu mengelola potensi daerah,” ujar Murthalamuddin.
Langkah Nyata Pemerintah Aceh
Murthalamuddin memaparkan beberapa langkah Pemerintah Aceh meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya uji kemampuan baca Al-Qur’an dengan tiga kategori: mahir, tidak mahir, dan belum mampu, serta pembelajaran tambahan bagi yang belum mampu.
Pemerintah juga menyiapkan pemanfaatan dana bagi hasil pendidikan untuk memperluas beasiswa S1 dan S2 berprestasi, membenahi bantuan pendidikan SD, dan memperhatikan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.
“Pendidikan harus adil bagi semua. Anak berkebutuhan khusus berhak mendapat ruang belajar dan kesempatan setara,” tegasnya.
Wisuda ke-39 ini menandai lahirnya generasi baru Aceh yang berilmu, beriman, dan berdaya saing. Lulusan diharapkan menjadi pencipta peluang, pelopor perubahan, dan penggerak ekonomi masyarakat.
“Kemajuan daerah bergantung pada SDM. Lulusan seperti kalian adalah energi baru bagi masa depan pendidikan dan ekonomi Aceh,” tambah Murthalamuddin.
*Menjadi Tuan di Negeri Sendiri*
Wisuda bukan akhir, melainkan awal perjalanan. Para sarjana muda Aceh diharapkan membawa semangat kemandirian dan tanggung jawab sosial untuk memajukan daerahnya.
“Menjadi sarjana bukan akhir perjuangan. Jadilah pemimpin perubahan, dan buktikan bahwa anak Aceh mampu berdiri di tanahnya sendiri dengan kepala tegak,” pesan Murthalamuddin.
Pesan itu menjadi sumber semangat bagi wisudawan yang terharu dan bangga. Banyak bertekad kembali ke masyarakat, mengabdikan ilmu, dan menjadi bagian perubahan Aceh menuju masa depan lebih gemilang. []











