BIREUEN, KABARACEHONLINE.COM: Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turun langsung ke Kabupaten Bireuen, Selasa (2/12/2025). Bahlil turun ke Bireuen, untuk mengecek langsung apa saja yang berkaitan ESDM akibat banjir dan longsor di Provinsi Aceh.
Bahlil hadir bersama Dirut PLN, Dirut Pertamina dan beberapa Dirjend ESDM turut hadir. Bahlil mendarat di Lapangan Yonif 113 Bireuen, menggunakan helikopter bersama rombongan dilanjut meninjau beberapa lokasi rubuhnya tower listrik.
Pada kesempatan itu, Bahlil meninjau salah satu titik tower transmisi pada jalur Bireuen – Arun, yang mengalami kerusakan akibat banjir. Di lokasi tersebut, Menteri memberikan arahan langsung kepada jajaran teknis PLN agar percepatan perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh dan terukur, mengingat jalur transmisi tersebut merupakan salah satu suplai utama listrik ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
“Saya pertama mengucapkan terima kasih atas dedikasi kalian untuk secara totalitas segera kita menyelesaikan urusan tower-tower yang kena dampak daripada musibah dan kita percepat. Sekarang waktunya kita kerja untuk Ibu Pertiwi. Saya tahu ini medannya tidak gampang. Tetapi anggap saja ini adalah sebuah panggilan kepada kita untuk mengabdi kepada negara dan mengurus rakyat,” ujar Bahlil di Bireuen.
Selanjutnya Bahlil, meninjau lokasi material tower emergency (TE) di Bireuen. Di titik ini, beliau menyaksikan proses optimasi operasi evakuasi material yang digunakan untuk mempercepat perbaikan tower yang rusak pada jalur transmisi Bireuen – Arun. Optimalisasi logistik penanganan kerusakan menjadi salah satu perhatian utama untuk memastikan pemulihan berjalan sesuai target.
Selain fokus pada aspek infrastruktur energi, juga menyambangi posko bantuan dan lokasi pengungsian di sekitar wilayah terdampak. Menteri Bahlil menyerahkan dukungan bantuan bagi masyarakat serta memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi dengan baik.
“Kehadiran saya disini bersama Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Dirut PLN, Dirjen Ketenagalistrikan itu dalam rangka ingin memastikan secara dekat dan ingin merasakan secara langsung terhadap masalah-masalah yang dihadapi, khususnya di bagian ESDM, supaya kita tahu apa yang kita harus lakukan secara cepat. Memang harus saya akui bahwa listrik, BBM ini persoalan yang paling vital,” ujarnya.
Untuk memulihkan pasokan listrik dari pembangkit di Arun dan Nagan Raya, PT PLN (Persero) akan mulai memasang tower listrik emergency yang dapat dibangun hanya dalam waktu dua hari, kemudian dilanjutkan penyambungan kabel listrik yang rusak. Pemulihan listrik di Banda Aceh dan Aceh Bagian Barat ditargetkan selesai paling cepat pada Jumat (5/12/2025) malam atau Sabtu (6/12/2025) mendatang.
Berdasarkan data PLN, sebanyak 12 tower transmisi pada beberapa jalur SUTT 150 kV mengalami kerusakan, mencakup jalur Bireuen-Arun, Brandan-Langsa, serta Peusangan-Bireuen. Kerusakan ini menyebabkan gangguan pasokan listrik di sejumlah wilayah, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, hingga Aceh Selatan dan Aceh Singkil.
Hingga hari ini, progres pemulihan ketenagalistrikan menunjukkan perkembangan signifikan. Dari total 263 penyulang yang padam, sebanyak 153 penyulang (58,2%) telah kembali normal. Sementara itu, 6.844 dari 9.669 gardu distribusi (70,8%) telah menyala kembali. Beban listrik yang pulih mencapai 173,05 MW (69,8%), dengan jumlah pelanggan kembali menikmati listrik sebanyak 727.735 pelanggan (69,7%).
Untuk mengatasi antrean pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahlil menyampaikan, Kementerian ESDM akan melakukan relaksasi pada regulasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk daerah terdampak bencana. Dengan relaksasi ini, masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak perlu lagi menggunakan barcode untuk membeli BBM di SPBU.
Sementara untuk distribusi BBM, karena jalur darat terputus, maka pengiriman BBM dilakukan via laut dan udara menggunakan drum. Kementerian ESDM berkoordinasi juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memulihkan jalur darat.
“Dan urusan BBM, BBM-nya ada, tapi tidak bisa terdistribusi karena banyak jalan yang nggak bisa kita lewati. Kita sudah lewat laut, juga ombak. Nah, perlahan-lahan kita mulai sekarang pakai jerigen. Jadi kita lagi bawa jerigen dan drum dari Jakarta, kita naikkan pesawat kita kirim ke sini supaya kita pikul. Sambil kita bekerjasama dengan kementerian teknis di PU untuk menembus jalan,” tambah Bahlil.
Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah. Pemerintah berkomitmen mempercepat seluruh proses pemulihan agar aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Aceh dapat kembali normal. []










