KABARACEH, BANDA ACEH: Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian Banda Aceh, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengajak seluruh stakeholder untuk memajukan serta menghidupkan Koperasi dan UMKM.
“Kepada semua jajaran kami berharap untuk berkontribusi dalam menghidupkan UMKM, koperasi dan semacamnya guna dengan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil dan menengah. Juga yang kita harap dapat memberikan kontribusi dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran,” ujar Aminullah saat membuka kegiatan Seminar Nasional Arah Baru Bisnis Koperasi dan UMKM di Indonesia, Senin (2/3/2020) di Aula Lantai IV, Gedung Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh.
Acara yang digelar Pemkot Banda Aceh melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan ini diikuti ratusan peserta, yang meliputi para pelaku usaha mikro dari berbagai daerah yang ada di Aceh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Zainal Arifin Lubis, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar bersama wakilnya, Usman, Kepala Kantor Operasional Pusat (KPO) Bank Aceh Fadhil Ilyas dan para perwakilan perbankan lainnya serta sejumlah SKPK.
Dalam seminar nasional ini, Pemko mengundang pihak Kementerian Koperasi dan UKM RI sebagai narasumber, yakni Asisten Deputi Tata Laksana Koperasi dan UKM, Dr M Hanafiah, Dewan Syariah Nasional MUI Pusat, Ir M Nadratuzzaman Hosen, Kadis Koperasi dan UKM Aceh, Dr Wildan dan Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota, M Nurdin yang memberikan materi kepada peserta. Bertindak sebagai moderator, Kadis Badan Dayah Kota, Tgk Tarmizi M Daud.
Dalam kesempatan ini, Aminullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para peserta seminar.
“Saya bangga sekali atas kehadiran para peserta sekalian. Ini menandakan bahwa kita semakin sadar dan peduli terhadap perekonomian masyarakat, turut memikirkan apa yang harus kita berikan kepada masyarakat saat ini, agar mereka bisa keluar dari masalah kita semua pada umumnya, yaitu pengangguran dan kemiskinan,” ujar Aminullah.
Berdasarkan data, Aminullah mengungkapkan, dimana tahun 2017 kemiskinan di Banda Aceh berada di angka 7,44 persen dan turun menjadi 7,22 persen pada tahun 2019. Sementara angka pengangguran turun dari 7,75 persen pada 2017 menjadi 7,29 persen pada 2018 lalu.
Kata Wali Kota, penurunan ini tidak terlepas dari pertumbuhan usaha mikro dan usaha kecil, karena sektor ini lebih banyak menyerap tenaga kerja bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kutaraja.
“Tahun 2017 jumlah UMKM di Banda Aceh hanya 9.591, tahun 2018 naik jadi 10.944 dan semakin meningkat pada tahun 2019 menjadi 12.012 UMKM. Ada pertumbuhan hingga 25 persen,” ungkap Ketua MES Provinsi Aceh ini.
Melalui seminar ini pun, Aminullah berharap terjadi diskusi dan solusi-solusi konkrit atas permasalahan yang ada pada UMKM selama ini.
“Manajemen, pemodalan dan pemasaran, ini adalah masalah yang paling besar yang sangat dirasakan para pelaku UMKM,” ungkap Aminullah.
Aminullah kemudian membeberkan kiat-kiat dirinya berhasil mendorong tumbuhnya usaha masyarakat kecil tersebut, salah-satunya adalah membentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah, PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS).
“Lewat MMS inilah kita memberikan modal pembiayaan untuk usaha-usaha masyarakat, mayoritas yang dibantu adalah usaha mikro dan kecil,” ungkap Aminullah.
“Sebelumnya sangat sulit berkembang karena terjerat rentenir. Mereka harus membayar bunga yang sangat besar. Dari situlah Saya tergerak membentuk Mahirah,” Aminullah mengisahkan.
Strategi lainnya, menciptakan banyak event dan menambah ruang publik di wilayah kota. Katanya, Pemko terus menggandeng berbagai pihak, baik swasta maupun instansi vertikal agar setiap tahunnya hadir 1000 event di Banda Aceh, baik event lokal, nasional maupun berskala internasional. Dengan event-event tersebut, tingkat kunjungan wisata meningkat.
Pada tahun 2019 lalu, wisatawan yang datang ke Banda Aceh sudah mencapai 503.992. Meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 288 ribu.
“Dengan event-event inilah kesempatan bagi UMKM semakin banyak. Karena semakin banyak event semakin banyak yang datang ke kota ini. Pastinya mereka bawa uang dan berbelanja disini, baik untuk makanan, transportasi, penginapan hingga membeli oleh-oleh,” ujarnya.
Aminullah, mantan Dirut Bank Aceh Syariah era 2000 s/d 2010 itu memang dikenal sangat konsen dan komit mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat melalui mendorong pertumbuhan UMKM. Sejak menjabat sebagai Wali Kota, Ia terus mendorong dan melahirkan berbagai program yang menyentuh perekonomian, melahirkan inovasi-inovasi yang kemudian bermuara pada menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Gemilang. (RED)