BANDA ACEH, KABARACEHONLINE.COM: Kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) di Aceh dalam momentum Pilkada menarik perhatian banyak pihak. Namun, munculnya klaim-klaim sepihak mengenai dukungan UAS terhadap pasangan calon (paslon) tertentu telah menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Menanggapi hal ini, Koordinator UAS Aceh, Ustaz Nazaruddin Yahya, Lc., mengimbau agar pihak-pihak tertentu menghentikan klaim sepihak tersebut.
Ustaz Nazaruddin menegaskan bahwa, sebagai pihak yang mengatur jadwal kedatangan UAS ke Aceh, UAS hanya memberikan dukungan kepada:
Paslon nomor urut 2, H. Rasyid Bancin-Nasir Kombih (Rabbani) di Kota Subulussalam,
Paslon nomor urut 4, Fathani-Zarkasyi (Fazar) di Kota Lhokseumawe,
Paslon nomor urut 1, Edi Sariman Usman-Rais Abidin (ERA) di Kabupaten Bener Meriah, dan Paslon nomor urut 1, Iliza-Afdhal di Kota Banda Aceh.
“Semua dukungan tersebut telah dikonsultasikan dengan UAS jauh sebelumnya, dan UAS juga telah menjelaskan hal ini saat berkunjung ke daerah-daerah tersebut. Para paslon tersebut yang kemudian menentukan siapa saja yang boleh hadir dalam kegiatan kampanye mereka, baik dari partai pengusung maupun calon gubernur atau wakil gubernur tertentu,” jelas Ustaz Nazaruddin.
Sebagai contoh, di Kabupaten Bener Meriah, kedatangan UAS ditujukan untuk mendukung paslon ERA. “Sudah lama Ustaz Edi Sariman Usman meminta kami untuk menghadirkan UAS di masa kampanye. Gayung bersambut, UAS juga ingin mendukung penuh sahabatnya, Ustaz Edi Sariman Usman,” ungkap Ustaz Nazaruddin.
Dalam konfirmasi terpisah, Ustaz Edi Sariman Usman menyampaikan bahwa ia memiliki hubungan persahabatan dengan UAS sejak tahun 2016. UAS bahkan pernah mengunjungi Pesantren Rumah Quran Umar Bin Khattab yang dikelola Ustaz Edi di Bogor. Sebagai bentuk penghormatan, Ustaz Edi menamakan masjid di pesantrennya dengan nama Masjid Abdul Somad sebagai hadiah untuk sahabatnya tersebut.
Klaim dukungan sepihak terhadap UAS sangat disayangkan. Ia mengungkapkan bahwa ucapan-ucapan UAS seperti, “Saya mempertaruhkan harga diri saya demi orang ini” dan “Jangan lihat saya sebagai seorang ustaz, lihat saya sebagai juru kampanye,” ditujukan untuk paslon ERA, bukan untuk yang lain.
Framing media yang seolah-olah UAS mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1. Beberapa media menampilkan foto UAS dan Syech Fadhil dengan narasi “UAS mendukung Syech Fadhil dalam Pilkada 2024,” padahal foto itu telah melalui proses pengeditan. Dalam foto aslinya, terlihat Ustaz Edi Sariman Usman berada di samping UAS, tetapi bagian tersebut dipotong dalam versi yang beredar.
Di era digital saat ini masyarakat sudah cerdas dan mampu membedakan mana informasi yang asli dan mana yang manipulatif. Semoga Pilkada Aceh dapat berlangsung dengan jujur dan bebas dari fitnah. []