KOTA JANTHO, KABARACEHONLINE.COM: Mewakili Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP, MM, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar Drs. Sulaimi M.Si, membuka Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 di SMA Modal Bangsa, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (8/12/2024).
Dalam sambutannya, Sulaimi menegaskan bahwa program Guru Penggerak, yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada awal tahun 2020, merupakan sebuah inisiatif luar biasa yang layak mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Program ini, menurutnya, tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi guru, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang progresif dan berdaya guna melalui penerapan Kurikulum Merdeka yang fleksibel.
“Ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Kabupaten Aceh Besar,” ujarnya.
Pemkab Aceh Besar, kata Sekda, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Salah satu bentuk nyata dari dukungan tersebut adalah pengangkatan hampir seluruh lulusan program Guru Penggerak sebagai kepala sekolah di Aceh Besar.
Para kepala sekolah yang merupakan alumni program ini telah membawa berbagai perubahan signifikan di lingkungan sekolah masing-masing, baik dari segi manajemen maupun kualitas pembelajaran.
“Perubahan yang dilakukan oleh kepala-kepala sekolah alumni Guru Penggerak menjadi bukti nyata keberhasilan program ini dalam mendorong transformasi pendidikan,” tutur Sulaimi.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh beserta jajarannya atas kerja sama yang telah terjalin selama ini.
Kolaborasi ini dinilai sangat berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di Aceh, khususnya di Aceh Besar.
Lokakarya Panen Hasil Belajar ini juga menjadi ajang untuk menampilkan hasil karya dan inovasi yang telah dilakukan oleh para calon Guru Penggerak.
Sekda menilai kegiatan ini bukan hanya sebagai puncak dari proses pembelajaran, tetapi juga sebagai bukti nyata perubahan yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh para calon Guru Penggerak untuk memajukan dunia pendidikan.
Sekda Aceh Besar berharap, ilmu dan pengalaman yang diperoleh oleh para Guru Penggerak selama program ini dapat terus disebarluaskan kepada guru-guru lain yang belum berkesempatan mengikuti program serupa.
“Kami berharap keberadaan Guru Penggerak dapat meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah di Kabupaten Aceh Besar, serta menciptakan ekosistem pendidikan yang berkomitmen untuk mendukung kualitas proses dan hasil belajar siswa,” imbuhnya.
Hari ini kata Sulaimi Pemkab telah banyak mengalokasikan anggaran untuk menyukseskan studi pendidikan di Aceh Besar, namun yang terlihat di beberapa daerah justru kebanyakan guru atau tenaga pengajar dari pada murid.
“Apakah ini disebabkan kekurangan murid di daerah tertentu, atau pun orang tua murid justru lebih memilih sekolah swasta dari pada sekolah negeri,” ungkapnya.
Begitupun, Sekda Sulaimi berharap ini harus menjadi motivasi bagi guru penggerak agar di tempatnya mengajar mampu menghadirkan kualitas pendidikan yang layak dan bermutu bagi peserta didiknya.
Sekda juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung program ini demi mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik di masa mendatang. “
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah awal menuju pendidikan Aceh Besar yang lebih maju, berkualitas, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Turut dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banda Aceh–Aceh Besar, Kadis Dikbud Aceh Besar, Kabid GTK Disdikbud Aceh Besar, Kabid Dikdas Disdikbud Aceh Besar, para pengawas binaan, kepala sekolah, pengajar praktik, serta para Guru Penggerak.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan tingginya antusiasme dan dukungan terhadap program Guru Penggerak. (Slm)