Jelang Ramadhan, Minyak Goreng jangan Lagi Langka

Bulan Ramadhan tinggal hitungan hari. Barang-kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Masyarakat berharap minyak goreng tak lagi langka.

KABARACEH, BANDA ACEH: Jelang bulan suci Ramadhan diharapkan minyak goreng tak lagi langka. Maklum saja, fenomena kelangkaan minyak goreng yang terjadi akhir-akhir ini telah membuat pusing rakyat kecil. Ada kekhawatiran akan tetap langka yang tentu saja akan membuat harga melonjak naik ditengah sulitnya ekonomi  dampak pandemi.

Read More

Kabar terkini, Pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.  Pemerintah juga menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dari Rp11.500 menjadi Rp14 ribu per liter.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan global. Ketidakpastian global menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka. Termasuk ketersediaan CPO untuk minyak goreng.

Dilangsir dari CNN Indonesia, Menteri Perdagangan akan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang akan berlaku pada 16 Maret 2022.

Belakangan pihak terkait mulai melakukan Sidak dalam rangka memastikan stock ketersediaan minyak goreng dipasaran. Seperti yang dilakukan oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar, yang inspeksi mendadak (Sidak) gudang distributor minyak goreng, di kawasan Gampong Mulia, Banda Aceh dan Pagar Air, Aceh Besar, Kamis (17/3). Kapolda memastikan  stok minyak goreng di setiap pasar di Aceh khusus di Banda Aceh dan Aceh Besar mencukupi.

Di Aceh, Kepala Disperindag Aceh Mohd Tanwier kepada media Selasa (15/3/2022) mengungkapkan      pihaknya menyediakan sekitar 202 ton minyak goreng. Nantinya akan “dilepas” pada pelaksanaan pasar murah di  di 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh. Direncanakan pasar murah ini akan digelar pada 19 hingga 22 Maret 2022 dan sedang diatur apakah pelaksanaannya dilakukan serentak atau tidak. Selain minyak goreng, pasar murah ini juga menyediakan  beberapa jenis sembako lainnya seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, dan telur ayam yang disubsidi.

Dijelaskan sembako tadi akan dibagikan untuk  23 kabupaten/kota di Aceh, masing-masing mendapatkan jatah rata-rata beras enam ton, gula pasir 8,3 ton, minyak goreng 8,8 ton, tepung satu ton dan telur ayam mencapai 30.200 butir dengan subsidi dari pemerintah Rp 3.000 tercuali untuk telur yang belum ditentukan. Sasarannya pasar murah ini untuk masyarakat menengah kebawah.

Jelang Ramadhan, dipastikan  konsumsi  sembako masyarakat akan meningkat. Tak terkecuali  kosumsi minyak goreng. Artinya permintaan minyak goreng akan semakin banyak. Keputusan Pemerintah terbaru dengan  menyerahkan harga minyak goreng (migor) ke mekanisme pasar. Dan, memberikan subsidi bagi minyak goreng curah dengan eceran tertinggi Rp14.000 per liter.  Diharapkan pasokan minyak goreng di pasar domestik bisa lancar dan tidak lagi terjadi kelangkaan. Meski dengan konsekuensi harga naik, mengikuti keekonomian pasar.

Kelangkaan minyak goreng seharusnya jangan sampai terulang, karena yang menderita adalaj rakyat kecil, apalagi jelang Ramadhan. Tugas ini menjadi beban yang harus dipikul pihak terkait.  Karena mereka memang digaji dari uang rakyat untuk mengatasi persoalan yang dihadapi rakyat.

Arsadi Laksamana

Related posts