Kenduri Kebangsaan Akan Digelar di Bireuen Dijadwalkan Dihadiri Jokowi

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH

KABAR ACEH-Jakarta: Yayasan Sukma dan Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh akan menggelar acara Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Aceh. Acara akan dilaksanakan pada 22 Pebruari mendatang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri acara ini bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

Ada tiga tujuan utama kegiatan ini. Pertama, membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan. “Kedua, ingin mempersatukan seluruh elemen masyarakat Aceh,” ungkap salah satu Steering Committee Kenduri Kebangsaan, Teuku Taufiqulhadi dalam Konferensi Pers Kenduri Kebangsaan di Jakarta, Kamis (13/2/2019).

Tujuan lainnya sambung Taufiq untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keacehan sebagai suatu warna dan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dikembangkan.

Acara Kenduri mengambil tempat di Bireuen, mengingat Bireuen pernah menjadi ibu kota pemerintahan Rl pada saat kondisi darurat pasca kemerdekaan. “Walaupun hanya dua hari saja atau 48 jam,” ungkap Direktur Eksekutif Yayasan Sukma, Ahmad Baedowi yang juga hadir dalam acara tersebut.

Alasan terpenting lainnya, lanjut Baedowi, Bireusn merupakan kota pendidikan tertua di Aceh. ”Sekolah Sukma Bangsa (SSB) juga menempatkan Bireuen sebagai tempat pertama pembangunan sekolah” sambung Baedowi.

Dalam pandangan Forbes, Kenduri Kebangsaan ini begitu penting. “Karena itu kami mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk insan media, agar dapat menyaksikan Kenduri Kebangsaan ‘mi sebagai bagian dari momentum Pulang Kampung Membangun Aceh,” ujar Ketua Forbes Muhammad Nasir Djamil.

Kegiatan ini memiliki urgensi untuk meningkatkan kembali semangat masyarakat Aceh dan segenap elemen pemangku kebijakan, termasuk ulama dan elite politik di Aceh agar dapat membangkitkan kembali posisi kesejarahan Aceh dalam konteks NKRI melalui keteladanan para pejuang Aceh.

Saat ini, meskipun Aceh memiliki kekhususan dari segi politik punya partai lokal dan keistimewaan karena adanya Lembaga Keistimewaan Aceh, namun pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial keagamaan di Aceh belum sepenuhnya membaik.

”Karena itu seluruh elemen dan elite politik di Aceh harus memba ngkitkan kembati posisi kesejarahan Aceh dalam konteks NKRI melalui keteladanan yang pernah ditunjukkan para salafus shalih Aceh”ungkapnya.

Menurut Nasir Djamil hal inilah menjadi urgensi Program Pulang Kampung Membangun Aceh melalui Kenduri Kebangsaan.(REL)

KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI