Shabela: Techno Park Burni Bius Diharapkan Segera Terwujud

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH

KABARACEH, TAKENGON: Bupati Shabela Abubakar ajak Anggota komisi IV DPR RI, Ir. H. TA. Khalid, MM, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegaran Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto, S.Si, Msc, Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh A. Hanan, Sp, MM beserta jajaran untuk meninjau langsung lokasi Agro Techno Park yang terletak di Kampung Burni Bius, Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah, Sabtu (26/12/2020) lalu.

Salah satu program Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, yaitu mewujudkan Agro Techno Park, sebagai pusat Pengembangan Kopi Gayo yang pembangunannya berlokasi di Kampung Burni Bius dengan luas lahan sekitar 53 Hektare, yang akan memadukan industri perkebunan dengan pariwisata khususnya di Wilayah Kabupaten AcehTengah.

“Terimakasih setinggi-tingginya atas kehadiran, Bapak TA. Khalid, Bapak Heru dan Pak Hanan, untuk melihat langsung lokasi pembangunan Techno Park ini, ini merupakan bukti keseriusan kita bersama untuk mewujudkan pusat Pengembangan Kopi Arabika Gayo” ujar Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, saat meninjau lahan yang telah diusulkan sebagai Techno Park tersebut.

Lebih lanjut, Bupati menuturkan, Kabupaten Aceh Tengah memiliki beberapa Potensi yang luar biasa namun belum semua dapat dikelola dengan optimal.

“Besar harapan kami kedepannya, Kopi Arabika Gayo dapat dikembangkan secara lebih baik lagi, DED dan Proposal telah kita sampaikan ke Kementerian dan semoga Techno Park ini segera dapat terwujud” ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sangat berharap keberadaan Techno Park tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Gayo yang mayoritas merupakan Petani Kopi.

“Nanti selain menjadi kawasan pengembangan perkebunan Kopi dengan menerapkan teknologi pertanian tepat guna, juga diharapkan dapat menjadi objek Agro wisata baru di wilayah Aceh” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh A. Hanan, Sp, MM mengatakan, Techno Park ini dibangun untuk pengembangan sentra tanaman Kopi di wilayah Aceh.

“Pihak Provinsi telah menyusun Proposal dan menyiapkan DED, secara Administrasi telah kita lengkapi dan telah kita ajukan ke Kementerian, semoga tahun 2021 dapat diwujudkan walau dalam skala yang kecil, kemudian nanti untuk tahun 2022 menyusul dalam Skala lebih besar” pungkasnya. (REL)

KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI