KABARACEH, TAKENGON: Dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Gedung Oproom Setdakab Aceh Tengah, Rabu (31/03).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar, dihadiri juga oleh Wakil Bupati Aceh Tengah H. Firdaus, SKM, Kepala Bappeda Provinsi Aceh yang diwakili Kabid Sosbud Setiawati, Forkopimda Aceh Tengah, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, para Asisten Bupati, para Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Aceh Tengah, Camat se-Kabupaten Aceh Tengah, Anggota DPRK Aceh Tengah, Pimpinan Bank Aceh Syariah, Pimpinan BPRS Takengon, tokoh masyarakat, LSM, organisasi profesi, organisasi perempuan, pemuda dan organisasi masyarakat lainnya, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Tengah Drs. Amir Hamzah, MM, dalam laporannya mengatakan, Musrenbang ini dilaksanakan untuk mendapatkan masukan terhadap rancangan RKPD dari para pemangku kepentingan dalam pembahasan prioritas dan saran pembangunan Kabupaten Aceh Tengah tahun 2022.
Dilanjutkannya, pelaksanaan Musrenbang ini diharapkan dapat menjadi media pembentukan komitmen seluruh stakeholder dan dalam rangka keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam tahapan penyusunan RAPBK tahun 2022.
Menurut Amir Hamzah, dalam rangkaian penyusunan RKPD 2022 Bappeda telah melaksanakan beberapa tahapan antara lain pelatihan aplikasi SIPD ke Kecamatan, orientasi penyusunan RKPD 2022, penyusunan rencananya awal RKPD 2022 yang mengacu pada RPJM berserta visi dan misi, Musrenbang kecamatan, penyampaian surat edaran Bupati tentang rancangan awal RKPD dan pokok-pokok pikiran DPRK, serta verifikasi rancangan Renja opini melalui aplikasi SIPD.
Mewakili Bappeda Provinsi Aceh Kabid Sosbud Setiawati memaparkan arahan kebijakan pembangunan Aceh tahun 2022.
Setiawati menyampaikan indikator makro Aceh yang meliputi tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, dan gini rasio relatif menunjukkan trend positif dari tahun ke tahun.
Ia juga mengapresiasi Kabupaten Aceh Tengah yang mampu memperoleh capaian yang lebih baik dari capaian provinsi Aceh dari kelima indikator makro itu.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Aceh Tengah menyampaikan, Musrenbang RKPD tahun ini merupakan tahun terakhir RPJMK Aceh Tengah dalam masa kepemimpinan Shabela-Firdaus.
“Banyak hal yang telah kita lakukan untuk mencapai visi dan misi Kabupaten Aceh Tengah. Disisi lain, harus diakui, masih ada target pembangunan yang belum terpenuhi, diantaranya angka kemiskinan yang masih dua digit” ungkapnya.
Shabela melanjutkan, secara makro pencapaian visi misi RPJMK Aceh Tengah 2017-2022 dapat kami sampaikan adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dari 72,19 tahun 2017 menjadi 73,24 pada tahun 2020, penurunan angka kemiskinan dari 16,64 menjadi 15,08 pada tahun 2020.
Akan tetapi, tambahnya, pandemi Covid-19 telah berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi yang tumbuh -1,20% pada tahun 2020 dan peningkatan angka pengangguran terbuka sebesar 0,4% dari 2,65% menjadi 3,05%.
“Hal ini terjadi karena PDRB Aceh Tengah sangat tergantung pada sektor pertanian sebesar 40%. Sehingga adanya lockdown di negara tujuan ekspor kopi arabika gayo seperti Amerika Serikat, Eropa dan Asia telah menyebabkan melambatnya kinerja ekspor kopi” terang orang nomor satu di Kabupaten berpenghasilan kopi terbaik dunia itu.
Shabela berharap, pembangunan tahun 2022 berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian dengan menyediakan sarana pendukung produksi yang lebih modern agar produk pertanian kita tidak kalah bersaing dengan produk daerah lain dan di bidang pariwisata, harus dilakukan penataan dan pembenahan destinasi wisata unggulan agar nyaman bagi wisatawan dan tidak mengganggu aktivitas warga setempat, termasuk membenahi akses ke lokasi wisata yang aman dan nyaman.
Shabela mengakui anggaran Kabupaten Aceh Tengah untuk memenuhi semua target pembangunan daerah sangat terbatas, sehingga ia meminta bantuan Pemprov Aceh untuk membantu melanjutkan pembangunan dan perbaikan ruas jalan dan penataan kawasan wisata di Kabupaten Aceh Tengah.
Lebih lanjut Shabela berharap pembahasan rencana kerja pembangunan daerah tahun 2022 dapat merumuskan program dan kegiatan yang sangat prioritas untuk diusulkan dalam APBD 2022. (REL)