KABARACEH, REDELONG: Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Bener Meriah akan menggugat Asosiasi Futsal Aceh (AFA) ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dalam waktu dekat.
Gugatan tersebut terkait hasil banding yang dikeluarkan oleh AFA kepada AFK Bener Meriah baru – baru ini yang dinilai mendiskriminasi tim dari penghasil kopi terbaik di dunia itu.
Konadi Adhani Sekretaris AFK Bener Meriah dalam konfrensi persnya, Rabu (8/9/2021) mengatakan, pihak AFA telah mengeluarkan hasil banding tanpa diadakan mediasi terlebih dahulu.
“Ini mereka tiba-tiba mengeluarkan surat balasan ke AFK Bener Meriah atas banding yang diajukan. Dalam keputusan itu, kami dianggap Walk Out (WO), mereka tidak tahu persoalan,” katanya.
Begitu juga, ia sangat menyesalkan jika pihak AFA tetap ‘ngotot’ untuk melanjutkan pertandingan hasil Play Off antara tim futsal Aceh Selatan Vs Bireuen pada 7 September 2021 kemarin.
“Bahkan sewaktu proses banding berjalan, AFA malah mengeluarkan hasil klasemen, Bener Meriah dianggap WO, jadi saya kira Banda Aceh sebagai tuan rumah terlalu dipaksa untuk dimenangkan,” ujar Konadi.
Anehnya lagi, kata Konadi, dari hasil yang diterima, pihak AFA hanya mengambil keputusan dari LO pertandingan, pengawas dan perangkat pertandingan futsal antara Banda Aceh Vs Bener Meriah.
“Ini tidak adil, seharusnya ada klarifikasi. Selain itu, hingga hari ini pengawas pertandingan tidak ada mengeluarkan statement apapun terkait keputusan yang dihasilkan oleh wasit,” ungkapnya.
Konadi menilai, dalam Prapora III Futsal Grub D 2021 yang terselenggara seoalah-olah sudah disiapkan pemenang sejak awal, by desaign dan recana sebelumnya sudah matang.
“Kita akan menggugat AFA ke BAORI. Kita upayakan AFA dan panitia penyelenggara harus disomasi, jika ini dibiarkan, dunia olahraga di Aceh akan tercoreng,” tambahnya.
Selain itu, Konadi mengungkapkan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan ketua panitia penyelenggara, namun jawabannya dianggap belum memuaskan.
“Penyebab kisruh ini harus dibuka secara transparan ke publik agar menjadi pelajaran. Perlu saya tegaskan, tim kita tidak WO hanya saja menghindari kekisruhan diarena lapangan,” katanya.
“Perlu difahami juga, dalam hal ini, tim kita bukan kisruh dengan tim Banda Aceh, hanya saja kita tidak terima keputusan wasit Zulfikar yang menganulir goal ke 7 yang ciptakan oleh Bener Meriah,” tambahnya.
Sementara itu, Ihsan Official tim Futsal Bener Meriah menambahkan, pihaknya mendesak agar wasit Zulfikar yang memimpin pertandingan dapat diberikan sanksi tegas.
“Zulfikar telah mencoreng dan mencederai prestasi olahraga di Aceh. Dia telah merugikan kami, keputusan tidak profesional, bahkan atas keputusannya, Banda Aceh mendapat 6 kali tendangan pinalti terhadap kami,” tegasnya.
Selain itu, Zulfikar wasit pertandingan futsal pada Prapora III Grub D antara Banda Aceh Vs Bener Meriah saat dua kali dikonfirmasi wartawan enggan memberikan komentar.
“Saya sedang dalam perjalan ke lhokseumawe, saya sedang menyetir,” katanya pada 6 September 2021. Kemudian saat dikonfirmasi kedua kalinya oleh awak media ia menjawab dengan nada yang sama, “Saya sedang perjalanan pulang dari medan,” katanya. (REL)