KABARACEH, BANDA ACEH – Gelar Forum Group Discussion (FGD) tentang isu kelautan, Farum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh upayakan kampanye dan advokasi secara kolaboratif terhadap isu tersebut.
FGD yang mengangkat topik “Identifikasi Isu Sektor Kelautan dan Upaya Sinergi Liputan Media” bekerjasama dengan Greenpeace Indonesia.
Ketua FJL Aceh, Zulkarnaini Masry, mengatakan, saat ini jurnalis di FJL masih minim pemahaman dan pengetahuan isu kelautan. Karena hal itu juga FJL Aceh hadir untuk menggali isu kelautan yang akan berkolaborasi dengan mitra yang berfokus pada isu kelautan.
“Sebelumnya FJL Aceh sering melakukan advokasi isu forest dan spesies. Melalui FGD ini, kita ingin lebih tahu lebih dalam terkait isu kelautan,” kata Zurlkarnaini di Ruang VIP Morden, Lambhuk, Banda Aceh, Selasa (30/11/2021).
Perwakilan Greenpeace Indonesia, Arif Nasution mengatakan, ada tiga hal yang harus dikontruksikan dalam isu kelautan. Hal itu menyangkut, masalah penangkapan ikan berlebih, masalah krisis iklim, dan pencemaran lingkungan laut.
“Selain itu, terkait dengan pesisir isunya jarang tercover, masalah data dan narasumber terbatas,” kata Arif.
Hal itu disebabkan aktor yang fokus terhadap isu kelautan itu masih sangat terbatas. Karena itu perlu ruang bersama untuk memmbedah persoalan marine secara bersama.
“Greenpece sangat terbatas ruang gerak dalam politik strategis untuk menyelamatkan lingkungan. Karena itu kita perlu terlibat semua pihak,” kata Arif.
Aktivis Sahabat Laut, Krisna Akbar mengaku, berbicara tentang isu kelautan merupakan hal yang sangat menarik. Sebab isu kelautan itu membicarakan dari hulu ke hilir dari tangkapan hingga perubahan iklim.
“Perubahan iklim sedang hangat dibicarakan. Sektor kelautan memberikan dampak besar terhadap perubahan iklim. Karena itu perlu dikawal,” kata Krisna.(REL)