Konflik Gajah dan Manusia Makin Masif, BKSDA Harus Proaktif

Picture of KABAR ACEH
KABAR ACEH

KONFLIK Gajah dengan manusia semakin kerap terjadi. Terkini, salah seorang warga desa Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse Pidie, dilaporkan tewas dalam kondisi mengenaskan, karena di duga terinjak gajah di area perkebunan setempat, Minggu (12/2/2023).

Seminggu sebelumnya, tiga warga di Kabupaten Aceh Tengah dilaporkan diamuk  gajah liar, satu orang diantaranya meninggal dunia dan dua lainnya mengalami patah tulang, Minggu (5/2/2023).

Peristiwa tragis ini menambah daftar korban akibat konflik Gajah dan manusia di Aceh. Persoalan ini, menjadi salah satu permasalahan yang butuh solusi yang komperhensif dari pihak terkait, agar tidak perlu ada lagi korban harta benda dan nyawa.

Gajah liar yang masuk ke perkebunan dan pemukiman warga semakin sering terjadi,  terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan kawasan habitat gajah. Habitat gajah yang terganggu menjadi biang kerok kenapa hal ini. Hutan tempat tinggal gajah semakin rusak, hewan ini kehilangan sumber makanan. 

Melihat konflik gajah dan manusia yang semakin masif terjadi, mau tidak mau Kolaborasi semua pihak untuk mencari solusi agar hewan ini tetap terlindungi dan warga yang berada disekitar habitat gajah juga tetap aman serta dapat hidup berdampingan tanpa adanya konflik lagi.

BKSDA adalah lembaga yang paling diharapkan proaktif.  Lembaga konservasi ini seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendorong dan memberikan solusi dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan tak terkecuali masyarakat dan aktivis lingkungan.

Tidak semudah membalikkan telapak tangan memang, beban berat yang dipikul BKSDA dalam persoalan ini akan dapat diringankan dengan dukungan berbagai pihak termasuk aparat penegak hukum, juga kearifan-kearifan  lokal yang bisa diaplikasikan dalam kebijakan dan regulasi yang dibuat dalam solusi konflik gajah dan manusia di Aceh.

Jangan sampai, akibat kurang proaktif,  BKSDA kemudian dianggap dianggap tidak serius dalam mengatasi konflik gajah dan manusia. Kita telah banyak mendapati Korban nyawa, harta benda.  Sampai kapan ini terjadi, apakah harus menunggu lebih banyak korban lagi, baru ada solusi? (Arsadi Laksamana)

KABAR LAINNYA
KABAR TERKINI