Oleh: Subhan Tomi
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat termasuk didalam menciptakan generasi muda anti narkoba.
Fenomena narkoba saat ini sudah begitu jauh merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Target konsumennya kian bertambah belia dari segi usia, kian variatif modus operandinya, serta kian masif peredarannya. Hampir semua lapisan masyarakat mampu ditembus jaringan barang haram ini. Itulah mengapa banyak kita temui pemberitaan di mana korban narkoba berasal dari beragam kalangan dengan profesi, usia, dan latar belakang yang berbeda-beda.
Darurat Narkoba pada saat sekarang harus dengan bersama serta bahu membahu di lakukan untuk mencegah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang berdampak pada hilangnya rasa Patriotisme, Nasionalisme dan Idealisme generasi yang akan datang.
Terstruktur dan masif nya peran para Bandar, kurir dan pecandu narkoba dapat dilihat banyak nya kasus tindak pidana penyalahgunaan narkoba di masa pandemi Covid – 19.
Lalu sepakatkah ayah dan Bunda, dengan pertanyaan bahwa anak kecil adalah peniru ulung?
Anak adalah pemberian dari yang maha kuasa, anak individu yang gemar melakukan imitasi. Salah satunya secara naluriah anak mencontoh tingkahlaku, tindakan orangtua sebagai role model di sebuah keluarga.
Sebagai orang tua, kita adalah sosok pertama, terdekat, dan tersering yang akan di lihat anak dalam kehidupannya sejak anak lahir, sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak.
Menyikapi perkembangan dan kemajuan zaman di era digitalisasi seperti sekarang ini, penyalahgunaan narkoba menjadi begitu menakutkan, begitu subur peredaran narkoba kita dikejutkan bagaimana para bandar narkoba melakukan inovasi melalui jaringan internet (daring).
Memberikan sinyal khusus kepada orang tua harus peduli bagaimana bahayanya narkoba, kita dituntut berperan sebagai role model, orang tua sebagai panutan yang baik dengan selalu melakukan hal-hal positif dapat membentuk karakter pribadi anak menjadi baik disaat remaja nanti.
Kalau bukan kita siapa lagi yang mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba dan termasuk kepada anak – anak dengan kata lain pendidikan usia dini terhadap bahaya narkoba di dalam keluarga.
Bagaimana menghadapi situasi ini?
Ada beberapa hal yang bisa orang tua upayakan dalam menyangkal dan memberikan pemahaman tentang Narkotika kepada anak usia dini diantaranya adalah :
Orang tua sebagai Role model/contoh anak adalah peniru ulang dalam meniru orang tua jadi berperilaku lah dengan baik di hadapan anak seperti mengajak dan membimbing anak beribadah, menghormati orang lain yang tujuannya membentuk akhlak yang baik sehingga tidak terjerumus kelak narkoba.
Orang tua update setiap saat nya tentang issue terbaru Narkotika dengan berbagai modus, model terbaru dan cara penyebarannya.
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), mengkonsumsi makanan bergizi, berolah raga, istirahat yang cukup. Ajarkan selalu kepada anak bahwa hidup sehat, bersih sebagian dari Iman sesuai konsep agama.
Serta memperkenalkan kepada anak seperti merokok itu berbahaya dapat merusak kesehatan tubuh.
Orang tua harus memberkan pendidikan karakter positif seperti menemani anak memancing, rekreasi, kegiatan pramuka, olahraga secara bersama dengan demikian anak akan menjadi kreatif. Terutama pendidikan agama yang menjadi fondasi awal untuk mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.
*Penulis Adalah pegiat Anti Narkoba Aceh Singkil